Pemeriksaan kehamilan trimester pertama meliputi pengambilan sampel darah ibu hamil dan melakukan USG untuk skrining kesehatan janin. Perhatikan prosedurnya ya!
Pemeriksaan kehamilan dapat menemukan kemungkinan komplikasi kehamilan, seperti diabetes gestational (kencing manis saat kehamilan) dan pre-eklamsia (tekanan darah tinggi), yang dapat membahayakan ibu dan janin.
Pemeriksaan juga dilakukan untuk memastikan bayi dalam kondisi sehat. Dokter juga akan memeriksa kemungkinan bayi mengalami kelainan genetik maupun cacat bawaan. Untuk sampai pada pemeriksaan ini, perlu waktu dan ketelitian.
Tidak semua pemeriksaan akurat 100 persen, tetapi kita dapat mengatakan bahwa kemungkinan terjadinya kelainan bawaan adalah rendah.
Walaupun begitu, tetap dihimbau bagi orang tua agar tetap melakukan pemeriksaan untuk memelihara kesehatan sang ibu dan buah hati.
Pemeriksaan kehamilan atau Antenatal Care (ANC) merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk memantau kesehatan ibu hamil hingga siap menghadapi masa persalinan. Selain memantau kondisi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan sejak dini bertujuan untuk:
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan minimal 6 (empat) kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua, dan 3 kali pada trimester ketiga.
Jika dokter kandungan merekomendasikan ibu tentang suatu pemeriksaan atau tes, pastikan untuk mendapat informasi tentang risiko dan manfaatnya. Rata-rata, orang tua setuju bahwa pemeriksaan kehamilan membantu mereka untuk mempersiapkan kedatangan bayi, namun tentu saja hal tersebut merupakan sebuah pilihan.
Baca juga: Pemeriksaan Kehamilan Tentukan Kualitas Hidup Anak
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pendahuluan pada ibu, yang mencakup penilaian berat dan tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu badan, serta frekuensi napas.
Untuk mengonfirmasi kehamilan, ibu akan diminta untuk melakukan tes urine untuk memeriksa kadar hCG dan hormon dalam kehamilan. Selain itu, melalui urine akan diperiksa juga kadar protein, gula, dan tanda-tanda infeksi.
Baca juga: Mitos-Fakta Kehamilan
Mengapa pemeriksaan ini dilakukan? Dokter melakukan tes skrining untuk menentukan risiko seorang ibu dengan bayi down syndrome (trisomi 21), sindrom Edward (trisomi 18), atau kelainan kromosom lainnya.
Tes yang juga disebut dengan panel pemeriksaan trimester pertama ini idealnya dilakukan dalam dua bagian, yakni:
Tes darah dilakukan untuk memeriksakan:
Selain itu, tes darah juga bisa dilakukan untuk mengukur kadar protein dalam darah. Tes ini dapat menunjukkan bayi yang memiliki kelainan kromosom mempunyai risiko rata-rata lebih tinggi.
Ultrasonografi berkembang sangat pesat akhir-akhir ini akibat kemajuan teknologi digital sehingga mampu memberikan gambaran pencitraan yang lebih detail dan jelas. Secara umum pemeriksaan ultrasonografi sangat aman, selama pemeriksa mematuhi prinsip pemeriksaan seperti As Low As Reasonably Achievable (ALARA).
Adapun tujuan ibu melakukan USG adalah sebagai berikut:
Wanita yang pada pemeriksaan skrining terdeteksi mempunyai risiko tinggi untuk terjadinya down syndrome atau kelainan kromosom lainnya akan ditawarkan pengujian diagnostik, biasanya melalui Chorionic Villous Sampling (CVS) di trimester pertama atau amniosentesis pada trimester kedua.
Baca juga: Pantau Tumbuh Kembang Janin Setiap Saat
Pemeriksaan terbaru adalah skrining darah ibu bebas sel janin atau Non Invasive Prenatal Testing/Diagnostic (NIPT/NIPD) yang mengevaluasi DNA janin dalam darah seorang wanita dan dapat memberikan diagnosis tentang kelainan kromosom tertentu.
Lakukanlah skrining pada trimester pertama kehamilan agar memiliki waktu lebih banyak untuk merencanakan serta mempersiapkan masalah kesehatan yang mungkin dimiliki janin. Pemeriksaan darah biasanya dilakukan pada usia kehamilan 9-14 minggu, dan pemeriksaan USG dilakukan antara usia kehamilan 11-13 minggu.
Namun, perlu diingat bahwa ini adalah skrining, bukanlah tes definitif. Pengujian lebih lanjut harus dilakukan untuk memastikan kondisi ibu dan janin.
Untuk senantiasa menjaga kesehatan ibu dan janin, selalu diskusikan dengan dokter kebidanan dan kandungan Anda. RS Pondok Indah memiliki fasilitas medis terbaik dengan dokter spesialis yang kompeten akan memberikan pelayanan medis bermutu yang berorientasi pada kesehatan ibu dan bayi. Jadi, persiapkan momen bertemu dengan buah hati di RS Pondok Indah cabang terdekat.
Hindari merokok, minum alkohol, konsumsi kafein berlebihan, angkat barang berat, dan makan makanan mentah. Juga, jangan stres berlebihan dan pastikan istirahat cukup agar janin tumbuh sehat.
Banyak makan makanan kaya asam folat, sayuran hijau, buah-buahan, protein seperti telur dan ikan, serta makanan tinggi zat besi dan kalsium. Ini penting untuk mendukung pertumbuhan janin dan menjaga kesehatan ibu.
Janin sehat di trimester 1 ditandai dengan detak jantung normal (sekitar 110-160 bpm), pertumbuhan yang sesuai usia kehamilan, tidak ada pendarahan, dan ibu merasakan mual, lelah, tapi tetap bugar.