Kanker hati masih dapat disembuhkan, penanganan sedini mungkin bisa menyelamatkan nyawa penderitanya. Untuk itu, mengenali gejala kanker hati memegang peran penting.
Kanker hati (karsinoma hepatoseluler) merupakan salah satu kanker yang tingkat mortalitasnya (kemungkinannya menyebabkan kematian) sangat tinggi.
Kematian akibat tumor ganas hati, bahkan diketahui mencapai 1,25 juta per tahun di dunia. Kanker hati juga menduduki peringkat ke-5 sebagai penyebab kematian pada laki-laki dan ke-9 pada perempuan.
Di Asia Tenggara sendiri, kanker hati menempati urutan ke-3 penyebab kematian terbanyak setelah kanker kolorektal dan kanker lambung. Kemungkinan terjadinya kematian pun akan makin besar seiring dengan peningkatan stadium kanker hati saat pertama kali diketahui.
Oleh karena itu, Anda perlu mengenali tanda-tanda kanker hati, sehingga bisa melakukan langkah pencegahan maupun antisipasi yang tepat.
Kanker liver atau kanker hati merupakan kondisi tumbuhnya jaringan tidak normal pada organ hati. Secara umum kanker hati terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
Kanker hati primer terjadi akibat komplikasi dari penyakit hati lainnya seperti hepatitis atau sirosis. Diagnosis kanker hati primer sendiri dapat dibagi menjadi beberapa kategori berdasarkan jenis sel kanker yang berkembang:
Di sisi lain, kanker hati sekunder merupakan kondisi yang terjadi akibat penyebaran sel kanker yang tumbuh di organ lain ke organ hati.
Baca juga: Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati
Kanker hati merupakan kondisi keganasan primer yang terjadi di hati. Penyebabnya bisa saja merupakan kondisi yang menimbulkan terjadinya sirosis hati, yang merupakan peradangan kronis. Kebanyakan penyebab peradangan kronis pada hati adalah infeksi virus hepatitis B dan hepatitis C.
Selain karena hepatitis, peningkatan kasus kanker hati juga diketahui karena Non-Alcohol Fatty Liver Disease (NAFLD) atau dikenal juga dengan istilah perlemakan hati. Beberapa kondisi yang juga bisa menjadi penyebab kanker hati adalah karsinogen (dimethylaminobenzene), nitrosamine, dan aflatoksin.
Baca juga: Kunci Hindari Kanker Hati: Pemeriksaan Rutin dan Pencegahan
Kebanyakan kasus kanker hati disebabkan oleh infeksi Hepatitis B maupun Hepatitis C. Oleh karena itu, pengobatan hepatitis B maupun Hepatitis C harus dilakukan dengan tuntas.
Individu dengan risiko mengalami kanker hati (evidence grade III, recommendation B) disarankan untuk melakukan pemeriksaan dengan melakukan USG abdomen dan pemeriksaan darah alfafetoprotein setiap 6 bulan.
Bila dicurigai mengalami kanker hati pada stadium dini, konsultasi dengan dokter spesialis onkologi dan pemeriksaan CT-Scan multifase (evidence grade IIa, recommendation B) perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa kanker hati. Dengan demikian, dokter bisa memberikan penanganan, termasuk pengobatan, yang tepat.
(Evidence grade III, recommendation B)
Penanganan yang dilakukan pada penderita kanker hati stadium dini cukup memberikan harapan, dengan tingkat kesembuhan sebesar 30% sedangkan harapan hidup selama lima tahun mendatang sebesar 40-70%.
Pada stadium intermediate dan stadium lanjut, tujuan peresepan obat bukan lagi menyembuhkan, melainkan untuk meringankan penyakit (palliative), dengan ketahanan hidup (median survive) 11-20 bulan.
Namun, kasus kanker hati yang baru ditangani setelah memasuki stadium akhir hanya bertujuan untuk meringankan gejala, dengan angka harapan hidup hanya 3 bulan saja.
Melihat angka harapan hidup tersebut, deteksi dini kanker hati menjadi sangat penting. Anda pun perlu mengenali gejala kanker hati sebelum terlambat.
Baca juga: Penanganan Mutakhir untuk Kanker Hati
Seperti sudah dibahas sebelumnya, kesembuhan kanker hati tergantung pada berbagai faktor, seperti stadium kanker, dan jenis sel kanker, serta responnya terhadap pengobatan. Selain itu, kondisi kesehatan pasien juga berperan dalam kesembuhan pengobatan kanker hati. Pada tahap awal, kanker hati masih mungkin disembuhkan dengan operasi, transplantasi hati, atau kombinasi dari beberapa terapi lain. Namun, pada tahap lebih lanjut, tujuan perawatan biasanya adalah untuk mengendalikan pertumbuhan sel kanker, meredakan gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.
Kanker hati bukanlah penyakit menular. Anda tidak bisa tertular kanker hati melalui kontak dengan penderitanya. Akan tetapi, beberapa penyakit hati yang dapat meningkatkan risiko kanker hati, seperti hepatitis B dan hepatitis C, dapat menular.
Penyakit kanker hati dapat dioperasi apabila kondisi ini ditemukan pada stadium awal dan sel kanker belum menyebar ke organ atau bagian tubuh lain. Operasi ini disebut sebagai operasi reseksi hati atau hepatektomi. Dalam prosedur ini, dokter akan mengangkat sebagian atau seluruh bagian organ hati dengan tujuan untuk mengangkat tumor dan jaringan di sekitar hati yang juga terdampak dari pertumbuhan kanker.
Penderita kanker hati dapat merasakan beberapa gejala, seperti penurunan berat badan drastis tanpa sebab yang jelas, mudah memar, mual, muntah, lemas, nyeri pada perut bagian kanan, serta kulit dan mata menguning. Namun, perlu diketahui bahwa pada stadium awal, kanker hati tidak selalu menimbulkan gejala. Biasanya, gejala kanker hati baru mulai muncul saat kondisi kanker hati sudah memburuk dan fungsi hati mulai menurun.
Jadi dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa kanker hati bisa saja sembuh bila ditemukan dan ditangani pada stadium awal. Sedangkan untuk kasus kanker hati pada stadium lanjut, bahkan akhir, memiliki kemungkinan sembuh yang sangat rendah.
Namun, Anda tidak perlu panik, karena pemeriksaan kesehatan rutin bisa dilakukan untuk skrining kanker hati. Apalagi bagi Anda yang memiliki faktor risiko terjadinya kanker hati, konsultasi rutin ke dokter spesialis onkologi sudah selayaknya dilakukan.
RS Pondok Indah menawarkan sejumlah paket pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi kanker hati sedini mungkin. Selain itu, dokter spesialis onkologi di RS Pondok Indah bisa menilai kondisi Anda dengan beberapa tes yang sesuai serta merencanakan perawatan yang terbaik bagi Anda, secara holistik, guna menjaga hati tetap sehat.