15 Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil yang Wajib Dikonsumsi

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 13 Januari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Makanan penambah darah untuk ibu hamil harus mengandung zat besi, asam folat, vitamin B12, vitamin C, juga tinggi protein. Simak rekomendasi makanannya di sini!

15 Makanan Penambah Darah untuk Ibu Hamil yang Wajib Dikonsumsi

Selektif dalam memilih makanan saat hamil bisa menjaga kesehatan Anda dan calon buah hati. Selain itu, mengonsumsi makanan penambah darah bisa melindungi Anda dari penyakit anemia.


Anemia merupakan penyakit yang rentan dialami ibu hamil. Alasannya karena ketika hamil, volume darah ibu hamil akan meningkat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi janin. Selain itu, mual dan muntah yang dialami bisa menyebabkan ibu hamil malas makan. 


Padahal, mengonsumsi makanan bergizi sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan tubuh, memenuhi kebutuhan nutrisi harian, serta meningkatkan produksi sel darah merah yang cukup agar terhindar dari anemia.


Berbagai Makanan Penambah darah untuk Ibu Hamil

Anemia saat hamil bisa menyebabkan Anda mengalami kelelahan, lemah, lesu, sakit kepala dan kurang berenergi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 


Untuk mencegah kondisi ini, Anda perlu mengonsumsi makanan penambah darah berikut ini:


1. Daging sapi

Makanan penambah darah untuk ibu hamil yang pertama adalah daging sapi. Daging sapi mengandung protein, zat besi, vitamin B, tembaga, dan selenium. Semua nutrisi tersebut bisa membantu memproduksi sel darah merah yang sehat sehingga Anda terhindar dari anemia.


2. Daging kambing

Jika bosan dengan daging sapi, Anda boleh sesekali mengonsumsi daging kambing, ya. Tidak hanya tinggi protein, daging kambing juga memiliki kandungan zat besi yang cukup untuk mencegah anemia. Selain memenuhi kebutuhan zat besi di dalam tubuh, daging kambing juga diketahui mengandung lemak tak jenuh tunggal dan vitamin E yang baik untuk kesehatan ibu hamil juga janin.


3. Hati ayam atau hati sapi

Sama seperti daging sapi, hati ayam atau hati sapi juga mengandung zat besi yang melimpah. Selain bisa mencegah anemia, kandungan nutrisi ini juga baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar Anda tidak mudah sakit selama hamil.


Baca juga: Kehamilan Trimester 3, Ini Berbagai Kebutuhan Ibu Hamil



4. Ikan

Ikan rendah merkuri, seperti ikan lele, ikan mujair, ikan tongkol, atau ikan salmon, sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil. Ikan mengandung sejumlah nutrisi yang baik untuk kesehatan dan mencegah anemia, antara lain zat besi, zinc, protein, serta omega-3. Bahkan, kandungan omega-3 di dalam ikan turut mendukung pembentukan otak calon buah hati.


Meski menyehatkan, ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi ikan lebih dari 3 porsi dalam satu minggu.


5. Seafood

Sama seperti ikan, konsumsi seafood, seperti udang, kepiting, cumi, dan kerang, juga baik untuk membantu memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. Ada banyak sekali nutrisi yang terkandung di dalam boga laut, yakni protein, selenium, vitamin B6, vitamin B12, kalium, dan zinc. Semua nutrisi tersebut dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang janin dan menjaga kesehatan ibu hamil. 


6. Bayam

Selain tinggi serat, yang baik untuk pencernaan dan mencegah sembelit saat hamil, sayur bayam juga merupakan sumber zat besi yang bisa mencegah anemia. Selain itu, sayur ini juga mengandung vitamin C yang baik untuk daya tahan tubuh.


Baca juga: 15 Makanan untuk Darah Rendah yang Patut Dicoba


7. Alpukat

Makanan penambah darah untuk ibu hamil selanjutnya adalah alpukat. Buah alpukat mengandung lemak baik yang bisa membuat tubuh Anda lebih bertenaga dan membuat perut kenyang lebih lama. Tidak hanya itu saja, alpukat juga tinggi folat yang dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah.


8. Jeruk

Jeruk mengandung vitamin C yang baik untuk kulit dan memperkuat imunitas. Selain itu, buah yang juga bisa diolah sebagai jus ini bisa membantu meningkatkan penyerapan zat besi nonheme, yakni jenis zat besi yang berasal dari buah dan sayuran, sehingga cocok dikonsumsi oleh ibu hamil agar terhindar dari anemia.


9. Telur

Sebutir telur mengandung vitamin B12 dan folat yang sangat penting dalam mencegah anemia pada ibu hamil. Selain itu, kandungan protein di dalamnya bisa memberikan energi ketika Anda merasa lelah karena terus muntah dan mual selama hamil.


10. Stroberi

Sama seperti buah jeruk, buah stroberi tinggi vitamin C yang membantu penyerapan zat besi lebih baik sehingga tubuh ibu hamil terhindar dari kekurangan darah. Selain itu, buah ini tinggi akan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh, khususnya kesehatan kulit.


Baca juga: Pemeriksaan Kehamilan Tentukan Kualitas Hidup Anak



11. Pepaya

Anda juga bisa mengonsumsi buah pepaya selama hamil. Selain mengandung vitamin C, buah ini juga tinggi serat yang baik untuk saluran cerna dan mencegah sembelit saat menjalani kehamilan. Buah pepaya juga mengandung vitamin A, vitamin E, folat, tembaga, magnesium, kalium, dan karbohidrat.


12. Kiwi

Kiwi mengandung nutrisi yang melimpah, seperti vitamin A, vitamin C, zinc, folat, serat, kalsium, dan vitamin K. Semua nutrisi ini sangat baik untuk menjaga kesehatan ibu hamil juga mencegah anemia.


13. Kacang-kacangan

Jika Anda ingin makanan penambah darah yang tidak terlalu membuat perut kenyang, kacang-kacangan, seperti kacang tanah, kacang mete, atau kacang almond, merupakan pilihan makanan yang bisa dikonsumsi.


Mayoritas kacang mengandung zat besi dan protein yang baik untuk kesehatan ibu hamil juga janin. 


Baca juga: Kehamilan Trimester 2 dan Berbagai Perubahan yang Dialami Ibu Hamil


14. Kuaci

Selama hamil, Anda juga bisa mengonsumsi biji bunga matahari atau kuaci. Makanan ini mengandung lemak baik, serta aneka vitamin dan mineral yang diketahui bisa mencegah anemia, menjaga kesehatan jantung, mengontrol kadar gula darah tetap normal, serta mencegah peradangan di dalam tubuh.


15. Buah bit

Buah bit mengandung asam folat yang baik untuk mencegah anemia serta mencegah terjadinya cacat lahir. Selain folat, buah ini juga mengandung kalium yang melimpah. Mencukupi kebutuhan mineral ini bisa mengontrol tekanan darah tetap stabil juga membantu meringankan keluhan kram kaki saat hamil.


Anemia pada ibu hamil merupakan kondisi yang perlu dihindari oleh ibu hamil. Oleh karena itu, Anda perlu mengonsumsi makanan penambah darah untuk ibu hamil setiap hari agar tubuh bisa memproduksi sel darah merah dan hemoglobin yang cukup. Bila ingin mengetahui lebih lanjut terkait pilihan makanan penambah darah untuk ibu hamil, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi di RS Pondok Indah cabang terdekat.


Jika sudah dinyatakan mengalami anemia, selain rutin mengonsumsi makanan penambah darah dan vitamin prenatal, Anda juga dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter spesialis kebidananan dan kandungan di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk memantau kesehatan Anda dan calon bayi.


Baca juga: Pentingnya Olahraga Saat Hamil



FAQ


Apa Yang Terjadi Jika Ibu Hamil Terkena Anemia?

Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan gejala berupa lelah, lemas, pusing, dan sesak napas. Jika tidak diatasi, anemia bahkan dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur, berat badan bayi lahir rendah, hingga komplikasi saat persalinan.


Bagaimana Cara Mengatasi Anemia pada Ibu Hamil?

Ibu hamil dapat mengatasi anemia dengan meningkatkan asupan zat besi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, bayam, apel, brokoli, dan kacang-kacangan. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan juga mungkin meresepkan suplemen zat besi dan tablet penambah darah, sesuai dengan kondisi Anda.


Buah Apa yang Bisa Menambah Darah untuk Ibu Hamil?

Buah-buahan kaya zat besi dan vitamin C sangat baik untuk menambah darah. Beberapa di antaranya adalah jeruk, apel, stroberi, jambu biji, delima, dan semangka. Selain buah-buahan segar, ibu hamil juga diperbolehkan mengonsumsi kurma dan kismis untuk menambah darah.


Bagaimana Cara Menambah Darah Saat Hamil?

Cara menambah darah saat hamil meliputi konsumsi makanan kaya zat besi seperti daging merah, hati, ikan, dan sayuran hijau, seperti brokoli maupun bayam. Konsumsi juga makanan yang mengandung vitamin C untuk membantu memaksimalkan penyerapan zat besi. Konsultasikan dengan dokter spesialis gizi klinik untuk mendapatkan informasi dan rekomendasi diet penambah darah untuk ibu hamil.




Referensi:

  1. Gibore NS, Ngowi AF, et al,. Dietary habits associated with anemia in pregnant women attending antenatal care services. Current developments in nutrition. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7809361/). Diakses pada 8 Januari 2025.
  2. Cleveland Clinic. All the Reasons You Should Eat Strawberries. (https://health.clevelandclinic.org/benefits-of-strawberries). Direvisi terakhir 30 Maret 2023. Diakses pada 8 Januari 2025.
  3. Cleveland Clinic. Anemia During Pregnancy. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23112-anemia-during-pregnancy). Direvisi terakhir 26 Mei 2022. Diakses pada 8 Januari 2025.
  4. Cleveland Clinic. Guac Your World: Why Avocados Are So Good for You. (https://health.clevelandclinic.org/why-avocados-are-a-healthy-addition-to-your-diet). Direvisi terakhir 9 Oktober 2023. Diakses pada 8 Januari 2025.
  5. Cleveland Clinic. Is It Safe To Eat Eggs Every Day? (https://health.clevelandclinic.org/can-you-eat-eggs-every-day). Direvisi terakhir 10 Agustus 2022. Diakses pada 8 Januari 2025.
  6. Cleveland Clinic. The Many Health Benefits of Sunflower Seeds. (https://health.clevelandclinic.org/are-sunflower-seeds-good-for-you). Direvisi terakhir 2 Mei 2024. Diakses pada 8 Januari 2025.
  7. Cleveland Clinic. The Pros and Cons of Eating Organ Meat. (https://health.clevelandclinic.org/organ-meat-benefits). Direvisi terakhir 4 Agustus 2022. Diakses pada 8 Januari 2025.
  8. Johns Hopkins Medicine. 5 Snack Foods to Eat While Pregnant. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/5-snack-foods-to-eat-while-pregnant). Diakses pada 8 Januari 2025.
  9. Mayo Clinic. Pregnancy and fish: What's safe to eat? (https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-and-fish/art-20044185). Direvisi terakhir 10 Agustus 2023. Diakses pada 8 Januari 2025.