Oleh Tim RS Pondok Indah
Ada banyak rekomendasi makanan untuk orang stroke, seperti ikan salmon, oatmeal, dan susu rendah lemak. Nutrisi yang seimbang bisa mencegah serangan stroke berulang.
Stroke adalah suatu kegawatdaruratan medis, yang merujuk pada terganggunya aliran darah ke otak. Gangguan aliran darah ini bisa terjadi karena pembuluh darah tersumbat (iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (hemoragik).
Faktor risiko terjadinya stroke adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi dan berat badan berlebih. Ketiganya bisa saja dikontrol bahkan dicegah komplikasinya dengan memilih asupan yang tepat.
Menerapkan pola makan sehat dapat membantu proses pemulihan serta memastikan nutrisi harian tetap terpenuhi. Hal ini termasuk pemilihan makanan yang tepat untuk pasien stroke. Sebab beberapa pasien mungkin mengalami penurunan nafsu makan pasca stroke.
Memilih makanan dan minuman yang tepat sangat penting bagi penderita stroke dalam menjaga berat badan, tekanan darah, dan berbagai kondisi yang bisa memicu serangan stroke ulang. Selain itu, menjaga pola makan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang juga diperlukan untuk memastikan kebutuhan nutrisi harian pasien stroke yang tengah mengalami penurunan nafsu makan tetap terpenuhi.
Pada umumnya, makanan stroke adalah makanan yang kaya akan omega-3, antioksidan, serta vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan pembuluh darah, menjaga kadar kolesterol tetap dalam batas normal, serta mengontrol agar tidak terjadi peningkatan berat badan. Berikut ini adalah beberapa pilihan makanan untuk penderita stroke yang bisa diolah menjadi masakan yang nikmat:
Sebagai sumber protein hewani yang kaya akan asam lemak omega-3, salmon menjadi pilihan ikan yang baik bagi penderita stroke. Kandungan omega-3 ini akan membantu menurunkan kadar kolesterol, yang merupakan salah satu faktor risiko stroke, sekaligus mempercepat pemulihan akibat efek antiperadangannya.
Selain kaya akan asam lemak omega-3, tuna juga mengandung vitamin B6 yang baik untuk menjaga kesehatan saraf. Jadi, konsumsi ikan jenis ini akan mempercepat pemulihan pasien stroke sekaligus mencegah terjadinya sekuele atau serangan stroke berulang.
Baca juga: Evaluasi Akurat Saat Golden Period
Manfaat wortel sebagai sayuran yang mendukung kesehatan mata sudah tidak usah diragukan lagi. Namun, wortel sebenarnya juga bermanfaat dalam mencegah serta mendukung pemulihan setelah stroke. Kandungan vitamin A dalam wortel akan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sekaligus mencegah radikal bebas yang bisa merusak pembuluh darah.
Sudah terkenal dengan kandungan antioksidannya yang tinggi, bayam merupakan pilihan sayur yang baik untuk makanan stroke. Selain mencegah radikal bebas, antioksidan dalam bayam juga akan membantu pemulihan sel yang rusak akibat stroke. Makanan tinggi serat ini juga akan membuat kenyang lebih lama, serta menurunkan kadar kolesterol yang berlebih.
Selain salah satu sumber karbohidrat, kentang juga kaya akan kalium yang dapat menurunkan risiko terjadinya stroke iskemik. Penderita stroke yang sedang dalam masa pemulihan juga bisa mengonsumsi kentang untuk menjaga tekanan darah tetap stabil sehingga tidak mengalami serangan stroke berulang.
Sarapan dengan semangkuk oatmeal yang kaya akan serat akan memberikan rasa kenyang sekaligus dapat mencegah terjadinya peningkatan berat badan pada pasien penderita stroke maupun mereka yang memiliki risiko stroke.
Alternatif sumber karbohidrat ini kaya akan antioksidan yang bisa mempercepat pemulihan penderita stroke. Selain itu, antioksidan dalam nasi merah juga efektif dalam mencegah radikal bebas penyebab kerusakan sel, termasuk sel pada pembuluh darah yang bisa memicu terjadinya stroke.
Baca juga: Aneurisma Otak, Bom yang Tidak Selalu Disadari Kehadirannya
Tomat mengandung likopen dalam jumlah tinggi yang merupakan salah satu bentuk antioksidan. Kandungan ini bermanfaat dalam mencegah terjadinya gumpalan darah, menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh, sehingga efektif dalam mencegah terjadinya serangan stroke.
Terkenal sebagai buah diet, apel juga menjadi salah satu pilihan makanan untuk penderita stroke. Kandungan serat dan antioksidan dalam apel akan membantu mengontrol berat badan serta menurunkan kadar kolesterol, sehingga risiko terjadinya stroke pun bisa dikurangi.
Kandungan vitamin C, antioksidan, kalium, serta serat dalam jeruk akan menjaga kesehatan tubuh, baik dengan meningkatkan daya tahan tubuh, kesehatan sel otak, maupun jantung dan pembuluh darah. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang dianjurkan disertai dengan pola hidup sehat, buah jeruk bisa mencegah terjadinya serangan jantung dan stroke.
Pisang yang kaya akan kalium bisa Anda konsumsi untuk membantu menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, sekaligus menurunkan tekanan darah. Sehingga sudah tidak perlu diragukan lagi manfaat dari konsumsi buah pisang yang efektif sebagai makanan stroke.
Bila selama ini buah yang kaya akan kalium kebanyakan diasosiasikan dengan pisang, Anda sebaiknya perlu menambah informasi. Sebab melon yang termasuk mudah ditemukan di Indonesia, juga termasuk salah satu buah yang kaya akan kalium. Dengan konsumsi melon, tekanan darah bisa tetap terjaga, sehingga risiko stroke bisa dikurangi.
Susu kaya akan vitamin dan mineral yang tidak hanya baik untuk kesehatan tulang, tetapi juga jantung dan pembuluh darah. Namun, agar manfaat susu lebih optimal, konsumsi susu rendah lemak serta turunannya lebih disarankan untuk makanan yang dianjurkan untuk penderita stroke. Sebab susu full cream memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi justru dapat meningkatkan berat badan, yang menjadi faktor risiko stroke.
Air kelapa sangat baik bagi penderita stroke untuk mencegah serangan stroke kembali karena kandungan elektrolitnya, terutama kalium, membantu menjaga tekanan darah tetap stabil. Selain itu, air kelapa mengandung magnesium dan antioksidan yang mendukung fungsi otot, saraf, serta membantu proses pemulihan tubuh dari dampak stroke.
Baca juga: Terapi Endovaskular Invasif Minimal untuk Penanganan Stroke
Selain pilihan sumber makanan stroke, cara mengolah bahan-bahan bernutrisi ini juga tidak kalah penting. Agar kandungan nutrisi dalam makanan stroke tetap terjaga dan manfaatnya lebih optimal, jangan mengolah sumber nutrisi tersebut dengan cara digoreng (deep fried), ditumis, maupun menambahkan terlalu banyak garam maupun lemak jenuh, seperti butter.
Anda lebih disarankan untuk mengonsumsi sayuran dan buah dalam bentuk mentah, tanpa menambahkan perasa maupun diolah lebih lanjut. Namun, pastikan sudah dicuci hingga bersih, ya!
Kacang-kacangan maupun biji-bijian juga bisa dikonsumsi untuk selingan makanan ringan bagi penderita stroke.
Sedangkan untuk sumber protein, Anda lebih disarankan untuk mengukusnya, atau direbus untuk sayuran. Dengan demikian, nutrisinya bisa tetap terjaga dan lebih menyehatkan. Bila Anda masih memiliki pertanyaan mengenai rekomendasi pola makan untuk penderita stroke, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik di RS Pondok Indah.
Selain dengan mengonsumsi makanan stroke, kontrol rutin dengan dokter spesialis neurologi juga sangat dianjurkan. Sebab dengan kontrol rutin ini, dokter bisa memeriksa dan memberikan penanganan, sesuai dengan kondisi masing-masing pasien.
Dokter juga mungkin akan menyarankan beberapa terapi komplementer untuk mempercepat pemulihan, termasuk dengan akupuntur maupun fisioterapi. Di RS Pondok Indah, dokter saraf kami akan memberikan arahan penanganan seoptimal mungkin dengan didukung fasilitas medis yang memadai. Sehingga hasil pengobatan yang Anda terima bisa lebih optimal.
Baca juga: Cegah Stroke Sekarang!
Penderita stroke sebaiknya menghindari jenis makanan yang tinggi akan lemak jenuh, lemak trans, gula berlebih, dan garam. Daging sapi yang tinggi lemak, gorengan, makanan cepat saji, makanan ringan dan makanan olahan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan risiko stroke. Jenis makanan tersebut adalah pantangan bagi penderita stroke.
Minuman kemasan, minuman manis maupun makanan manis juga bisa meningkatkan kadar gula darah yang merupakan faktor risiko stroke juga sebaiknya dibatasi konsumsinya.
Air kelapa baik untuk penderita stroke karena kaya akan elektrolit seperti kalium, yang membantu menjaga keseimbangan tekanan darah. Namun, konsumsi air kelapa harus tetap terkontrol, terutama bagi penderita stroke dengan gangguan ginjal, karena kelebihan kalium bisa berbahaya.
Air kelapa sendiri memang tidak bisa dijadikan sebagai pengobatan, tetapi dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat pasca stroke. Jika Anda membutuhkan rekomendasi pilihan makanan sehat untuk membantu proses pemulihan pasca stroke, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik di RS Pondok Indah.
Sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kale sangat baik untuk penderita stroke karena kaya akan antioksidan, vitamin K, dan serat yang membantu menjaga kesehatan kardiovaskular. Selain itu, sayuran seperti wortel, tomat, dan bit juga bermanfaat karena kandungan kalium dan nitratnya yang dapat menurunkan tekanan darah.
Agar Anda bisa mengoptimalkan manfaatnya, pastikan untuk mengolah sayur tanpa banyak garam ataupun minyak. Disarankan untuk mengolah sayuran dalam bentuk mentah, direbus, ataupun dikukus saja.
Orang sakit stroke sebaiknya tidak mengonsumsi makanan seperti gorengan. Batasi konsumsi akanan gorengan yang tinggi kalori, mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), sehingga bisa memicu terjadinya penyakit jantung dan meningkatkan risiko serangan stroke terjadi kembali.
Susu dan produk susu rendah lemak baik untuk penderita stroke karena kaya kalsium dan protein untuk mendukung pemulihan. Hindari susu tinggi lemak atau tambahan gula, yang dapat memperburuk tekanan darah dan kolesterol. Susu kedelai atau almond tanpa gula tambahan juga bisa menjadi alternatif jika penderita stroke memiliki kondisi intoleransi laktosa.
Referensi: