Nyeri Kanker Payudara, Kenali Perbedaannya dengan Nyeri Payudara Biasa

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 03 September 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Nyeri kanker payudara adalah rasa sakit yang dialami penderita kanker payudara. Biasanya terjadi lebih lama dan sangat hebat. Simak cara manajemen nyerinya!

Nyeri Kanker Payudara, Kenali Perbedaannya dengan Nyeri Payudara Biasa

Nyeri payudara memang suatu keluhan yang sering dialami setiap wanita. Kondisi ini normalnya dialami menjelang periode menstruasi, tetapi bisa juga menjadi gejala dari kanker payudara. Nyeri kanker payudara memiliki beberapa ciri khusus yang membantu Anda membedakannya dengan penyakit payudara lain, yang tentunya juga akan membedakan penanganannya. 


Agar tidak salah, kenali nyeri kanker payudara dalam artikel berikut. Jadi, Anda bisa mendapatkan penanganan yang tepat.


Gejala Kanker Payudara

Benjolan pada payudara merupakan gejala kanker payudara yang paling banyak membawa penderitanya untuk memeriksakan diri ke dokter. Lalu, apakah kanker payudara terasa nyeri? Meski hanya beberapa kasus, kanker payudara juga bisa menyebabkan keluhan berupa nyeri.


Untuk mempermudah, berikut ini adalah beberapa gejala kanker payudara yang perlu Anda perhatikan:


  • Benjolan atau adanya penebalan yang teraba di bawah payudara maupun di sekitar ketiak
  • Perubahan ukuran, bentuk, dan kepadatan payudara
  • Perubahan posisi puting payudara
  • Perubahan pada kulit payudara, baik jadi mengkerut, cekung, atau muncul ruam kemerahan 
  • Keluarnya cairan dari puting payudara, baik berupa ASI, darah, maupun nanah, di luar masa nifas maupun kehamilan
  • Nyeri payudara, puting payudara, maupun pada area sekitar payudara


Baca juga: Perlukah Deteksi Dini Kanker Payudara?


Meski semua gejala kanker payudara tersebut bisa saja disebabkan oleh penyakit lain, Anda sebaiknya tetap memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah onkologi untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang sesuai.


Beberapa gejala umum dari kanker payudara juga bisa Anda kenali sebagai:


  • Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
  • Kelelahan kronis, meski hanya melakukan aktivitas sehari-hari
  • Badan pegal linu atau nyeri otot, karena kanker payudara dapat menyebabkan nyeri pinggang, selain itu kanker payudara juga menyebabkan nyeri punggung, maupun otot lain di sekitar payudara
  • Keringat maupun demam yang parah dan hanya terjadi saat malam hari


Baca juga: Ragam Kelainan Payudara: Kenali Sedini Mungkin



Nyeri Kanker Payudara

Salah satu keluhan paling umum yang dialami wanita adalah nyeri payudara. Namun, kebanyakan penyebabnya tidaklah berbahaya, bahkan nyeri payudara bisa saja membaik dengan sendirinya. Jika nyeri payudara tidak juga sembuh, bahkan menetap untuk waktu yang lama, Anda perlu mencurigai kondisi ini didasari oleh suatu keganasan. 


Selain nyeri yang terjadi untuk waktu lama, berikut ini adalah ciri nyeri payudara yang juga merupakan nyeri kanker payudara:


  • Nyeri dirasakan sangat hebat 
  • Nyeri payudara tidak berkurang, bahkan cenderung makin parah, seiring dengan berjalnnya waktu, meski telah mengonsumsi obat antinyeri maupun melakukan upaya meredakan nyeri secara mandiri
  • Nyeri yang disertai dengan benjolan, perubahan bentuk payudara, maupun gejala kanker payudara yang lain
  • Nyeri otot, termasuk kanker payudara yang menyebabkan nyeri pinggang, nyeri punggung, maupun nyeri dada


Terjadinya nyeri kanker payudara bisa saja karena proses pertumbuhan sel kanker itu sendiri, yang akan membesar dan akhirnya menekan jaringan disekitarnya, termasuk saraf, tulang maupun organ lain. Selain itu, efek samping kemoterapi maupun terapi radiasi, serta operasi kanker payudara, juga bisa menyebabkan nyeri kanker payudara.


Baca juga: Pengaruh Gaya Hidup pada Kesehatan Payudara


Diagnosis Kanker Payudara

Untuk menegakkan diagnosis kanker payudara, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, meliputi anamnesa, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan payudara, yang juga akan dikonfirmasi menggunakan pemeriksaan penunjang.


Beberapa pemeriksaan penunjang kanker payudara yang dilakukan adalah pemeriksaan penanda kanker (tumor marker) payudara atau CEA dan CA15-3, pemeriksaan materi genetik yakni BRCA1 dan BRCA2, USG payudara mammografi, MRI, biopsi payudara.


Semua pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan ukuran, derajat keparahan, asal, dan penyebaran kanker payudara. Dengan begitu, barulah dokter spesialis bedah onkologi bisa menentukan rencana penanganan kanker payudara yang sesuai bagi Anda.


Baca juga: Cegah Kanker Bersarang di Payudara, Lakukan Deteksi Dini



Penanganan Kanker Payudara

Dokter akan meresepkan obat-obatan, maupun melakukan kemoterapi, radioterapi, dan operasi untuk mengatasi kanker payudara. Beberapa metode tersebut bahkan sangat mungkin dikombinasikan untuk mendapatkan hasil penanganan kanker payudara yang optimal.


Dokter spesialis bedah onkologi biasanya akan menentukan kombinasi pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi pasien. Tujuannya tentu memberikan peluang terbaik untuk pemulihan dan kualitas hidup yang lebih baik.


Baca juga: Macam Kelainan Payudara


Manajemen Nyeri Kanker Payudara

Selain mengatasi kanker payudara, manajemen nyeri kanker payudara juga penting dilakukan, karena nyeri dapat menurunkan kualitas hidup penderita kanker. Untuk itu, dokter spesialis bedah bekerja sama dengan dokter spesialis anestesi bisa saja memberikan penanganan berupa:


  • Peresepan obat pereda nyeri, baik dari kelompok OAINS maupun golongan opioid, dengan pedoman penanganan nyeri step ladder yang dianjurkan oleh WHO
  • Melakukan terapi target maupun terapi hormon
  • Menyarankan terapi komplementer, termasuk terapi akupuntur
  • Menyarankan Anda untuk melakukan teknik relaksasi penurunan nyeri kanker payudara
  • Kompres hangat pada bagian yang terasa nyeri


Semua terapi tersebut akan disesuaikan dengan keluhan, termasuk keparahan nyeri kanker payudara yang Anda alami. Demikian halnya dengan terapi nyeri kanker payudara stadium akhir, karena pada tahap ini kanker sudah menyebar ke organ yang jauh, nyeri yang dirasakan pun biasa akan lebih parah, sehingga untuk meredakannya dokter biasa akan meresepkan obat golongan opioid. 


Tujuan pengobatan pada stadium akhir ini adalah untuk meningkatkan, atau setidaknya menjaga, kualitas hidup pasien serta keluarganya. Sistem terapi ini juga dikenal sebagai terapi paliatif.


Meski sangat jarang ditemukan sebagai gejala kanker, Anda tetap perlu memeriksakan diri ke dokter spesialis bedah onkologi ketika mengalami nyeri payudara yang terjadi dalam waktu yang lama atau terasa sangat parah. Begitu halnya dengan benjolan payudara, baik dengan atau tanpa disertai nyeri payudara, segera pastikan penyebab keluhan ini dengan periksa ke dokter.


Selain itu, pemeriksaan payudara mandiri (SADARI) juga bisa menjadi langkah awal dalam mendeteksi kanker payudara. Dengan demikian, Anda bisa menyadari perubahan yang terjadi pada payudara, sedini mungkin. Sehingga penanganan pun bisa segera diberikan sebelum terjadi nyeri kanker payudara.


Pemeriksaan yang dilakukan dengan modalitas berteknologi terkini di RS Pondok Indah cabang terdekat akan mendukung proses pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah onkologi. Yang mana kombinasi ini akan memberikan hasil yang optimal dalam menjaga kesehatan payudara Anda.




Referensi:

  1. Palma D, Thakur N, et al,. Treating bone metastases with local therapy in a breast cancer patient resulted in decreased pain and prevented fracture. Pain Management. 2023. (https://www.tandfonline.com/doi/full/10.2217/pmt-2023-0069). Diakses pada 28 Agustus 2024.
  2. Tan HS, Plichta JK, et al,. Risk factors for persistent pain after breast cancer surgery: a multicentre prospective cohort study. Anaesthesia. 2023.(https://associationofanaesthetists-publications.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/anae.15958). Diakses pada 28 Agustus 2024.
  3. Wang J, Wu SG. Breast cancer: an overview of current therapeutic strategies, challenge, and perspectives. Breast Cancer: Targets and Therapy. 2023. (https://www.tandfonline.com/doi/full/10.2147/BCTT.S432526). Diakses pada 28 Agustus 2024.
  4. Cancer Research UK. Symptoms of breast cancer. (https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/breast-cancer/symptoms). Direvisi terakhir 19 April 2023. Diakses pada 28 Agustus 2024.
  5. American Cancer Society. Breast Cancer Symptoms: What You Need to Know. (https://www.cancer.org/cancer/latest-news/breast-cancer-symptoms-what-you-need-to-know.html). Direvisi terakhir 22 September 2020. Diakses pada 28 Agustus 2024.
  6. Centers for Disease Control and Prevention. Symptoms of Breast Cancer. (https://www.cdc.gov/breast-cancer/symptoms/index.html). Direvisi terakhir 21 Februari 2024. Diakses pada 28 Agustus 2024.
  7. Cleveland Clinic. Breast Cancer. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/3986-breast-cancer). Direvisi terakhir 25 September 2023. Diakses pada 28 Agustus 2024.
  8. Mayo Clinic. Inflammatory breast cancer. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/inflammatory-breast-cancer/symptoms-causes/syc-20355413). Direvisi terakhir 12 Maret 2024. Diakses pada 28 Agustus 2024.