Nyeri Kanker Tulang, Ini Ciri-ciri dan Penanganannya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 28 April 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Tidak semua penderita kanker tulang merasakan nyeri, tapi ketika terjadi, nyeri kanker tulang bisa sangat hebat. Cari tahu cara manajemen nyeri kanker tulang di sini!

Nyeri Kanker Tulang, Ini Ciri-ciri dan Penanganannya

Kanker tulang terjadi ketika sel-sel tulang berkembang dan tumbuh secara tidak terkendali. Akibatnya, sel-sel tulang yang sehat di sekitar sel kanker akan rusak. Kondisi ini menyebabkan tulang yang ditumbuhi sel kanker ini jadi lebih rapuh atau mudah patah, berbentuk tidak normal, dan terasa nyeri. 


Nyeri kanker tulang memang tidak selalu dialami oleh penderitanya, tergantung lokasi, jenis, dan stadium kanker. Namun, bagi yang merasakan nyeri, biasanya akan mengeluhkan nyeri yang sangat hebat. Simak ciri-ciri nyeri kanker tulang dan cara mengelolanya dalam informasi di bawah ini. 


Penyebab Nyeri Kanker Tulang

Nyeri kanker tulang akan dirasakan pada area tumbuhnya sel kanker. Terjadinya nyeri kanker tulang disebabkan oleh beberapa kondisi, antara lain:


  • Pertumbuhan sel kanker yang menekan saraf, pembuluh darah maupun jaringan lunak, dan tulang yang ada di sekitarnya
  • Kerusakan sel tulang sehat akibat sel kanker berkembang di tulang secara tidak terkendali
  • Efek dari pengobatan kanker tulang 


Baca juga: Apakah Kanker Bisa Sembuh? Jangan Khawatir, Kanker Bisa Diobati



Ciri-Ciri Nyeri Kanker Tulang

Nyeri kanker tulang sering disalahartikan sebagai gejala dari penyakit lain. Pada orang dewasa misalnya, nyeri tulang sering dianggap sebagai gejala radang sendi. Sedangkan pada anak dan remaja, keluhan ini sering disalah artikan sebagai growing pain


Agar Anda bisa membedakan mana nyeri tulang akibat kondisi lain dengan kanker tulang, kenali ciri-cirinya dengan baik. Berikut ini adalah ciri nyeri kanker tulang yang patut dikenali:


  • Tulang terasa ngilu atau tulang terasa nyeri seperti ditusuk
  • Nyeri pada tulang terjadi secara terus-menerus, terutama pada malam hari atau saat melakukan perubahan posisi
  • Nyeri terasa semakin memburuk seiring berjalannya waktu 
  • Rasa sakit tidak kunjung membaik, meski sudah beristirahat
  • Disertai dengan pembengkakan, benjolan, atau perubahan bentuk tulang pada tulang yang mengalami nyeri


Baca juga: Waspada 8 Jenis Kanker pada Anak


Diagnosis Nyeri Kanker Tulang

Dokter spesialis ortopedi akan meminta pasien untuk mendeskripsikan gejala nyeri yang dirasakan dan menyesuaikannya dengan ciri nyeri kanker tulang. Dari penjelasan tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lebih lanjut.


Untuk menentukan penyebab nyeri, melihat kesehatan tulang, dan mendeteksi adanya sel kanker beserta ukurannya, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang, seperti X-ray, CT scan, MRI, hingga biopsi tulang. 



Manajemen Nyeri Kanker Tulang

Setelah memastikan penyebab keluhan yang Anda rasakan, menegakkan diagnosis, dan menentukan jenis kanker tulang yang dialami, dokter akan mulai memberikan pengobatan yang sesuai. Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi radiasi, kemoterapi, operasi, maupun kombinasi dari beberapa metode berikut ini:


  • Pemberian obat pereda nyeri (terutama obat golongan opioids), obat penguat tulang (seperti bifosfonat), maupun obat steroid, untuk meredakan pembengkakan dan peradangan di sekitar area tulang yang terkena kanker
  • Menyarankan terapi komplementer, termasuk terapi akupunktur maupun manajemen nyeri yang dilakukan dibawah pengawasan dokter spesialis anestesi
  • Menyarankan Anda untuk melakukan teknik relaksasi penurunan nyeri


Pengobatan kanker tulang yang dilakukan dokter dapat mengecilkan dan membunuh sel kanker, sehingga mengurangi tekanan pada saraf dan jaringan di sekitar tulang yang memicu timbulnya keluhan nyeri kanker tulang.


Manajemen nyeri yang dilakukan juga bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan kualitas hidup pasien, dengan bantuan dokter spesialis anestesi. Nantinya dokter spesialis anestesi akan melakukan manajemen nyeri kanker tulang berdasarkan panduan step ladder sesuai dengan anjuran WHO, yang tentunya akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing pasien.


Meski hampir menyerupai gejala dari kondisi medis yang lain, nyeri kanker tulang biasa akan dikeluhkan sebagai nyeri tulang paling parah yang pernah dirasakan. Jadi, jangan menunda untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah ortopedi di RS Pondok Indah cabang terdekat ketika Anda mengalami ciri-ciri nyeri kanker tulang. 


Selain itu, RS Pondok Indah – Pondok Indah juga memiliki Pain Clinic yang menyediakan layanan khusus manajemen nyeri kanker. Dengan dukungan tim dokter spesialis anestesi berpengalaman dan teknologi medis terkini, Pain Clinic RS Pondok Indah menawarkan pendekatan holistik untuk mengobati sumber nyeri dan meningkatkan kualitas hidup pasien kanker.


Baca juga: Nyeri Kanker, Ketahui Penyebab dan Penanganannya!



FAQ


Apa Gejala Kanker Tulang Sudah Menyebar?

Gejala kanker tulang yang sudah menyebar biasanya meliputi nyeri yang parah dan tidak kunjung sembuh serta pembengkakan atau perubahan bentuk tulang. Jika kanker tulang menyebar ke organ lain, maka fungsi organ tersebut juga bisa terganggu, menimbulkan gejala yang bervariasi tergantung lokasi metastasis.


Apakah Tumor Tulang Terasa Sakit?

Ya, tumor tulang, khususnya tumor ganas (kanker), dapat menyebabkan rasa sakit. Pada tahap awal, nyeri pada area yang terkena mungkin terasa ringan dan muncul saat beraktivitas atau pada malam hari. Seiring perkembangan tumor, nyeri bisa menjadi lebih intens dan konstan. Rasa sakit ini disebabkan oleh peradangan, tekanan dari tumor tulang terhadap jaringan sekitar, serta kerusakan pada tulang itu sendiri.


Mengapa Kanker Tulang Menimbulkan Nyeri?

Kanker tulang dapat menimbulkan nyeri karena pertumbuhan sel kanker dapat menekan atau merusak jaringan di sekitarnya. Selain itu, kanker tulang juga menyebabkan jaringan tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Kerusakan jaringan maupun patah tulang ini juga dapat menyebabkan nyeri pada penderita kanker.




Referensi:

  1. Jing D, Zhao Q, et al,. Management of pain in patients with bone metastases. Frontiers in oncology. 2023.(https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10063159 ). Diakses pada 18 April 2025. 
  2. American Cancer Society. Bone Cancer.
  3. (https://www.cancer.org/cancer/types/bone-cancer.html). Direvisi terakhir 3 Februari 2025. Diakses pada 18 April 2025. 
  4. American Cancer Society. Bone Metastases
  5. (https://www.cancer.org/cancer/managing-cancer/advanced-cancer/bone-metastases.html). Direvisi terakhir 10 Maret 2023. Diakses pada 18 April 2025. 
  6. Cleveland Clinic. Bone Cancer.
  7. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17745-bone-cancer). Direvisi terakhir 31 Oktober 2024. Diakses pada 18 April 2025. 
  8. Cleveland Clinic. Benign Bone Tumors.
  9. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/16775-benign-bone-tumors). Direvisi terakhir 7 Desember 2021. Diakses pada 18 April 2025.
  10. Mayo Clinic. Bone metastasis.
  11. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bone-metastasis/diagnosis-treatment/drc-20370196). Direvisi terakhir 727 April 2022. Diakses pada 18 April 2025.