Pilihan Olahraga Pasca Stroke yang Aman Dilakukan

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 28 April 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Olahraga pasca stroke lebih diutamakan pada gerakan yang ringan dan mampu mendukung pemulihan fungsi tubuh. Simak rekomendasi pilihan olahraga tersebut di sini!

Pilihan Olahraga Pasca Stroke yang Aman Dilakukan

Penyakit stroke menyebabkan gangguan aliran darah ke otak, sehingga oksigen dan nutrisi berkurang. Akibatnya, terjadi kerusakan saraf yang memengaruhi kemampuan fisik dan kognitif penderitanya. Untuk mengembalikan fungsi tubuh penderitanya, diperlukan perawatan yang tepat, salah satunya dengan melakukan aktivitas fisik yang sesuai.


Olahraga pasca stroke mampu meningkatkan sirkulasi darah dan memperbaiki kemampuan motorik, yang mana hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, karena mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri.


Rekomendasi Olahraga yang Tepat untuk Pasca Stroke 

Tidak semua jenis olahraga aman dilakukan pasca stroke. Olahraga untuk orang yang mengalami stroke harus melibatkan gerakan lambat degan intensitas ringan, tidak membebani kerja jantung, serta dapat melatih koordinasi gerak, kekuatan otot, dan keseimbangan tubuh. 


Berikut ini adalah beberapa jenis olahraga pasca stroke yang bisa menjadi pilihan: 


1. Jalan Kaki 

Jalan kaki menjadi olahraga yang tepat untuk pasca stroke karena dapat meningkatkan stamina dan sirkulasi darah, yang penting dalam pencegahan stroke berulang. Selain itu, jalan kaki juga bisa melatih kekuatan otot, koordinasi anggota gerak, dan keseimbangan tubuh, sehingga cocok untuk meningkatkan kemampuan motorik pasca stroke. 


Anda bisa memulai jalan kaki di sekitar rumah dengan durasi yang singkat. Jika sudah lebih kuat dan tubuh lebih seimbang, Anda bisa meningkatkan durasi serta intensitas jalan kaki secara bertahap. 


2. Peregangan (Stretching)

Peregangan bisa mengatasi kekakuan otot dan sendi, yang sering dialami oleh pasien stroke. Selain itu, peregangan juga mampu memulihkan fungsi sendi yang penting dalam aktivitas sehari-hari, seperti mengangkat barang, berpakaian, makan, atau berjalan. 


Agar tidak cedera, jangan memaksakan diri untuk terlalu meregangkan bagian tubuh tertentu. Lakukan peregangan secara perlahan dan teratur. Anda bisa memulai dengan peregangan leher, kemudian lengan dan bahu, tangan dan jari, paha belakang, dan diakhiri dengan betis. Jangan lupa melakukan pada kedua sisi tubuh.  


Baca juga: Makanan untuk Orang Stroke Agar Proses Pemulihan Optimal



3. Tai Chi

Tai Chi merupakan olahraga pasca stroke yang menggabungkan gerakan intensitas rendah yang sangat terfokus dan teknik pernapasan. Tai Chi mampu meningkatkan keseimbangan dan koordinasi, yang berperan penting dalam mengembalikan kemampuan motorik pasien stroke.


Tidak hanya itu saja, Tai Chi juga dapat meningkatkan fokus yang mendukung pemulihan otak dan mental. Anda sebaiknya melakukan gerakan Tai Chi dengan mengikuti kelas khusus yang dipandu oleh instruktur terlatih. 


4. Yoga

Olahraga pasca stroke lainnya adalah yoga, yang mampu melatih keseimbangan tubuh, kekuatan otot, fleksibilitas, fungsi motorik, dan menjaga kesehatan mental pasien stroke. Ketika melakukan yoga, mulailah secara perlahan dan hentikan latihan ketika merasa nyeri pada bagian tubuh tertentu. 


Beberapa gerakan yoga yang aman dilakukan pasca stroke, yaitu:


  • Tadasana, yaitu berdiri tegak untuk menyeimbangkan tubuh
  • Seated cat-cow, yaitu latihan punggung yang dilakukan sambil duduk di kursi
  • Neck rolls, yaitu peregangan leher untuk melepaskan ketegangan
  • Seated leg lift, yaitu gerakan untuk memperkuat otot paha dan pinggul serta melatih kontrol gerakan kaki dengan duduk di kursi 


Baca juga: Terapi Endovaskular Invasif Minimal untuk Penanganan Stroke


5. Sepeda Statis

Latihan sepeda statis baik untuk meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh, mendukung fungsi motorik, serta memperbaiki sirkulasi darah pasca stroke. Gerakan yang stabil saat mengayuh sepeda membuat olahraga pasca stroke ini tergolong aman untuk dilakukan. Ditambah lagi, bersepeda dengan sepeda statis juga tidak memberi tekanan yang besar pada sendi. 


Untuk perawatan pasca stroke, olahraga dengan sepeda statis yang dianjurkan adalah 3–5 kali seminggu dengan durasi sekitar 15–30 menit per sesi. Sebagai langkah awal, aturlah sepeda dalam kecepatan rendah. Jika sudah lebih kuat, Anda dapat meningkatkan kecepatan sepeda sesuai dengan kemampuan. Segera hentikan aktivitas ketika merasa pusing atau lelah. 


6. Renang

Renang menjadi olahraga yang tepat untuk pasca stroke karena dapat meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan otot. Gerakan di air juga melatih koordinasi antara otak dan otot yang dibutuhkan pasien pasca stroke. Renang tergolong aman dilakukan, karena tidak membebani sendi dan otot serta memiliki risiko cedera atau risiko jatuh yang jauh lebih rendah. 


Dalam melakukan renang pasca stroke, Anda sebaiknya dipandu oleh instruktur berpengalaman di kolam renang khusus, agar gerakan yang dilakukan tepat sekaligus mengurangi risiko terjadinya cedera.


Baca juga: Waspada Stroke di Usia Muda


  

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Berolahraga Pasca Stroke

Selain mendukung pemulihan secara fisik, olahraga pasca stroke juga dapat meningkatkan kesehatan mental pasien setelah stroke. Sebab stroke hampir selalu menyebabkan penderitanya merasa cemas, stres, bahkan depresi.


Untuk itu, dokter akan menyarankan beberapa jenis olahraga untuk penderita stroke. Sebab olahraga akan memicu tubuh melepaskan endorfin (hormon bahagia) saat Anda melakukan aktivitas fisik. Namun, perhatikan pula kondisi tubuh dan jangan terlalu memaksakan diri. Sebab, olahraga yang terlalu berat atau intens justru dapat membahayakan dan menghambat proses pemulihan pasca stroke. Utamakanlah keselamatan dan kesehatan dengan berolahraga di tempat yang aman dengan didampingi orang lain.


Agar hasilnya optimal, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis kedokteran olahraga di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mengetahui saran terkait pilihan dan durasi serta gerakan olahraga pasca stroke yang sesuai dengan kondisi Anda.


Dokter juga mungkin akan menyarankan beberapa terapi komplementer untuk mendukung proses pemulihan, seperti fisioterapi dengan dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik. RS Pondok Indah menawarkan pendekatan yang holistik guna memberikan perawatan yang optimal bagi pasien pasca stroke.


Baca juga: Akupunktur, Pilihan Terapi Rehabilitasi Pasca Stroke



FAQ


Berapa Lama Setelah Terserang Stroke Saya Dapat Berolahraga?

Waktu yang tepat untuk mulai berolahraga setelah stroke berbeda-beda untuk tiap orang, tergantung dari tingkat keparahan dan kondisi kesehatannya. Setelah stroke, Anda juga tidak boleh langsung berolahraga terlalu intensif. Biasanya, Anda bisa mulai latihan ringan secara bertahap, di mulai dari latihan pernapasan, latihan ringan tangan dan kaki, dan berjalan. Jangan memaksa diri terlalu cepat, lakukanlah latihan Anda sesuai bertahap dalam beberapa minggu hingga bulan.


Bagaimana Cara Membangun Stamina Setelah Terserang Stroke?

Bila telah diberikan izin oleh dokter yang menangani Anda, mulailah membangun stamina setelah stroke dengan melakukan latihan ringan, seperti latihan pernapasan, berjalan, dan latihan kekuatan dengan beban ringan. Terapi fisik dan latihan kardiovaskular ringan yang disesuaikan dengan kondisi fisik Anda bisa membantu meningkatkan stamina secara bertahap.


Bagaimana Cara Memperkuat Kaki Setelah Stroke?

Untuk memperkuat kaki setelah stroke, mulailah dengan latihan ringan seperti menggerakkan kaki secara perlahan, latihan jinjit, dan berdiri dari posisi duduk di kursi, boleh dengan atau tanpa berpegangan ke meja.


Fisioterapi yang dilakukan oleh dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi medik juga dapat membantu melatih kekuatan otot dan kestabilan kaki. Pastikan untuk selalu mengikuti panduan tenaga medis agar latihan tetap aman dan efeknya maksimal.




Referensi:

  1. Hossain MN, Lee J, et al,. The impact of exercise on depression: how moving makes your brain and body feel better. Physical Activity and Nutrition. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11298280/). Diakses pada 16 April 2025. 
  2. Boyne P, Bilinger S, et al,. Optimal Intensity and Duration of Walking Rehabilitation in Patients With Chronic Stroke: A Randomized Clinical Trial. JAMA Neurology. 2023. (https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/36822187/). Diakses pada 16 April 2025. 
  3. Lai Y, Lin C, et al,. Combining Yoga Exercise with Rehabilitation Improves Balance and Depression in Patients with Chronic Stroke: A Controlled Trial. Applied Sciences. 2022. (https://www.mdpi.com/2076-3417/12/2/922). Diakses pada 16 April 2025. 
  4. Gomez-Cuaresma L, Lucena-Anton D, et al,. Effectiveness of Stretching in Post-Stroke Spasticity and Range of Motion: Systematic Review and Meta-Analysis. Journal of Personalized Medicine. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8619362/). Diakses pada 16 April 2025. 
  5. American Stroke Association. Seated form of tai chi might boost stroke recovery. (https://www.heart.org/en/news/2022/04/07/seated-form-of-tai-chi-might-boost-stroke-recovery). Direvisi terakhir 7 April 2022. Diakses pada 16 April 2025. 
  6. American Stroke Association. Exercise After Stroke. (https://www.stroke.org/en/life-after-stroke/recovery/exercise). Diakses pada 16 April 2025. 
  7. Cleveland Clinic. Aerobic Exercise Exerts Neuroplastic Effects in Post-Stroke Rehabilitation. (https://consultqd.clevelandclinic.org/aerobic-exercise-exerts-neuroplastic-effects-in-post-stroke-rehabilitation). Direvisi terakhir 24 Juni 2022. Diakses pada 16 April 2025.