10 Pantangan Makanan Anak Autis yang Perlu Diketahui oleh Orang Tua

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 25 April 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pantangan makanan anak autis perlu diketahui, agar gejalanya tidak menjadi makin parah. Apa saja pantangan makanan bagi anak penyandang autisme? Simak di sini!

10 Pantangan Makanan Anak Autis yang Perlu Diketahui oleh Orang Tua

Autisme dalam dunia medis dikenal dengan istilah Autism Spectrum Disorder, bukanlah sebuah penyakit, melainkan gangguan perkembangan saraf pusat di otak. Akibatnya penderita autis bisa mengalami gangguan dalam berkomunikasi, berperilaku, berpikir, dan berinteraksi dengan orang lain.


Autisme pada anak dapat menimbulkan banyak gejala, yaitu sulit fokus, tidak tertarik untuk berbicara dengan orang lain, senang melakukan gerakan atau rutinitas berulang-ulang setiap hari, mengalami keterlambatan tumbuh kembang, sulit tidur, serta mengalami gangguan pencernaan.


Dokter anak akan memberikan penanganan untuk mengontrol gejala autis. Selain dengan pengobatan, dokter akan menyarankan pola makan khusus, termasuk menghindari beberapa pantangan makanan, seperti makanan tinggi gula dan yang berpengawet.  


Daftar Pantangan Makanan Anak Autis

Anak autis memiliki kebutuhan khusus dalam beberapa aspek, termasuk dalam pola makan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Selain beberapa makanan memiliki gizi lebih baik bagi anak autis, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari untuk mencegah keparahan gejala.


Berikut ini adalah berbagai pantangan makanan anak autis yang perlu dihindari, yaitu:


1. Ikan tenggiri

Ikan yang memiliki kandungan merkuri tinggi, seperti ikan marlin, ikan tenggiri, ikan todak, atau ikan pari, tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak autis. Sebab, tingginya kandungan merkuri yang ada di dalam daging ikan akan masuk ke dalam tubuh anak ketika dikonsumsi. Paparan merkuri berlebihan dapat memengaruhi sistem saraf dan mengganggu fungsi otak anak, sehingga memperparah gejala autisme yang dialami anak.


Selain itu, masuknya merkuri dalam tubuh anak berpotensi merusak sistem kekebalan tubuhnya, sehingga si kecil lebih mudah terserang penyakit.


2. Donat

Umumnya anak-anak menyukai donat, tak terkecuali anak autis. Namun, donat dan berbagai makanan tinggi gula merupakan pantangan makanan anak autis yang sebaiknya dihindari. Sebab, anak dengan autisme lebih sensitif terhadap kandungan gula dalam makanan.


Bagi anak autis, makanan tinggi gula rendah nutrisi seperti ini harus dihindari karena bisa menyebabkan ia menjadi hiperaktif.


3. Permen

Permen tersedia dalam aneka rasa, seperti rasa buah dan rasa cokelat, yang umumnya menjadi favorit anak-anak. Sayangnya, anak autis tidak dianjurkan mengonsumsi permen.


Selain tidak mengandung nutrisi untuk mendukung kesehatan anak, kebanyakan permen juga mengandung gula dan pewarna buatan dalam kadar tinggi. Konsumsi gula dan pewarna buatan, apalagi dalam jumlah banyak, dapat berdampak buruk pada perilaku dan keseimbangan kognitif anak dengan autisme.


Baca juga: 4 Perbedaan Hiperaktif dan Autisme yang Perlu Diketahui oleh Orang Tua



4. Kue kering

Rasanya yang manis dan nikmat, membuat anak autis menyukai kue kering, seperti kue nastar, kue putri salju, kue cokelat, dan kue semprit. Sayangnya, makanan seperti ini juga sebaiknya dihindari oleh anak autis. 


Meski lezat, aneka kue kering tidak mengandung nutrisi yang baik untuk kesehatan anak autis. Selain itu, makanan ini juga tinggi kandungan gula. Sama seperti donat dan permen, anak autis yang mengonsumsi kue kering, apalagi terlalu banyak, karena bisa menyebabkan anak lebih hiperaktif dan bertindak impulsif.


5. Keju

Produk olahan susu, seperti keju, termasuk makanan yang perlu dihindari oleh anak autis. Alasannya karena produk olahan susu bisa memicu peradangan yang justru memperburuk gejala anak autis.


Tidak hanya demikian, keju juga mengandung kasein, yang merupakan protein dalam susu sapi. Beberapa anak autis cenderung sensitif, bahkan mengalami gangguan pencernaan ketika mengonsumsi makanan yang mengandung kasein. Gangguan pencernaan yang dialami oleh anak autis akan menyebabkan ia sakit perut, sulit untuk tidur, dan lebih rewel dari biasanya.


Baca juga: Mengenal Apa Itu Down Syndrome, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Penanganannya


6. Yoghurt

Yoghurt adalah olahan susu yang dilakukan dengan teknik fermentasi, dengan kandungan probiotik yang tinggi. Sayangnya, sebagian anak autis justru perlu menghindari yoghurt karena olahan susu ini. Sebab, sama seperti keju, yoghurt juga mengandung kasein dan berpotensi mengganggu sistem pencernaan si Kecil.


7. Sosis dan nugget

Sosis dan nugget merupakan lauk praktis yang lezat dan disukai oleh anak-anak. Namun, makanan seperti ini tidak dianjurkan diberikan kepada buah hati yang mengalami autis.Sebab sosis dan nugget memiliki kandungan MSG tinggi yang dapat membuat anak jadi lebih hiperaktif.


Namun, jika Si Kecil menyukai nugget dan sosis, Anda diperbolehkan untuk membuatnya sendiri (homemade) dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas, dan menambahkan beberapa jenis sayuran, serta tanpa menggunakan MSG. 


Baca juga: Kenali ADHD, Bukan Sekadar Tidak Bisa Diam



8. Mi instan

Mi instan memang sangat nikmat dikonsumsi kapan saja. Sayangnya, mi instan termasuk pantangan makanan bagi anak dengan autisme. Sebab, mi instan mengandung bahan pengawet, serta tinggi garam dan MSG yang tidak baik untuk kesehatan dan perkembangan kognitif anak autis.


9. Makanan Olahan Kacang Kedelai

Anak autis biasanya cenderung lebih sensitif terhadap protein dalam kacang kedelai. Konsumsi produk olahan kacang kedelai, seperti tahu dan tempe, berpotensi memicu reaksi alergi pada anak dengan autisme.


Namun, apabila anak Anda tidak memiliki alergi terhadap kacang kedelai maka Anda boleh memberikan tahu dan tempe untuknya dalam batas wajar. Namun, hindari mengolah kedua makanan ini dengan cara digoreng karena bisa mengurangi bahkan menghilangkan nutrisi yang terkandung di dalamnya.


10. Gorengan

Makanan yang diolah dengan digoreng (deep fried), seperti cireng, bakwan, atau ubi, sebaiknya tidak dikonsumsi oleh anak autis. Pasalnya, makanan seperti ini digoreng di dalam minyak panas yang tinggi lemak tidak sehat.


Mengonsumsi banyak gorengan dalam sehari akan memicu terjadinya peradangan di otak dan tubuh anak. Jika memang anak sangat ingin makan gorengan, sebaiknya Anda membuatnya sendiri di rumah dan menggunakan minyak sehat sedikit saja.


Makanan yang mengandung gluten masih menjadi kontroversi sebagai pantangan makanan anak autis. Sebab tidak semua anak autis sensitif atau mengalami intoleransi gluten. Sedangkan gluten sendiri bisa memengaruhi sistem pencernaan anak yang ditengah diteliti berkaitan dengan kemampuan kognitif dan perilaku anak, termasuk anak dengan autisme.


Semua pantangan makanan anak autis di atas sebaiknya dihindari, terlebih jika anak sedang mengalami kekambuhan gejala. Sebagai gantinya, Anda dianjurkan untuk memberikan makanan yang mendukung fungsi otak dan menjaga kesehatan saluran cerna anak.


Namun, untuk mengetahui pilihan makan yang sesuai bagi anak autis, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter spesialis anak di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dokter akan memberikan saran pilihan makanan yang sesuai dengan kondisi si kecil, sehingga tumbuh kembangnya lebih optimal.


Baca juga: Jangan Sampai Epilepsi Mengganggu Perkembangan Si Buah Hati



FAQ


Apakah Anak Autis Tidak Boleh Makan Roti?

Secara umum, anak autis tidak dilarang makan roti. Namun, anak autis seringkali memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap gluten dibandingkan dengan anak-anak yang tidak memiliki autisme. Oleh sebab itu, anak autis seringkali disarankan untuk menghindari atau setidaknya, mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gluten, termasuk roti.


Apakah Anak Autis Boleh Makan Telur?

Ya, anak autis umumnya boleh makan telur, yang merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral. Telur merupakan pilihan makanan yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.


Namun anak autis memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami alergi makanan. Jika anak memiliki riwayat alergi makanan, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter spesialis anak sebelum Anda mencoba memberikan telur pada si Kecil.


Buah Apa yang Bagus untuk Anak Autis?

Buah-buahan yang baik untuk anak autis adalah buah yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat, seperti pisang, apel, dan stroberi. Buah-buahan ini dapat membantu meningkatkan sistem imun dan mendukung sistem pencernaan si Kecil.




Referensi:

  1. Raspini B, et al. Dietary patterns and weight status in Italian preschoolers with autism spectrum disorder and typically developing children. Nutrients. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8617730/). Diakses pada 17 April 2025.
  2. Centers for Disease Control and Prevention. Signs and Symptoms of Autism Spectrum Disorder. (https://www.cdc.gov/autism/signs-symptoms/index.html). Direvisi terakhir 16 Mei 2024. Diakses pada 17 April 2025.
  3. Victoria State Government Better Health Channel. Mercury in Fish. (https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/mercury-in-fish). Direvisi terakhir 2022. Diakses pada 17 April 2025.
  4. John Hopkins Medicine. Anti Inflammatory Diet. (https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/anti-inflammatory-diet). Direvisi terakhir. Diakses pada 17 April 2025.
  5. Cleveland Clinic. Soy Allergy. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/11320-soy-allergy). Direvisi terakhir 15 September 2022. Diakses 15 April 2025.