Oleh Tim RS Pondok Indah
Pengobatan TBC perlu dilakukan secara rutin dan disiplin, sesuai dengan arahan dokter, agar penyakit ini segera sembuh. Mari, cek info selengkapnya di artikel ini.
TBC atau tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang menyerang paru-paru. Bakteri penyebab kondisi yang juga dikenal dengan istilah flek paru ini adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini sangat menular sehingga membutuhkan pengobatan secara tuntas agar bakteri tidak menyebabkan infeksi, bahkan menular ke orang lain.
Penyakit TBC menimbulkan berbagai gejala, antara lain batuk kronis yang berlangsung lebih dari 2 minggu, nyeri dada, batuk berdahak hingga batuk berdarah, kelelahan, tubuh terasa lemas, hilang nafsu makan, berat badan turun tanpa direncanakan, demam, berkeringat di malam hari, dan tubuh panas dingin.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan ke Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan serta pengobatan yang tepat.
Dokter mungkin akan meresepkan obat antibiotik tertentu untuk mengobati TBC. Dokter juga akan meresepkan kombinasi beberapa jenis obat untuk menyembuhkan infeksi bakteri penyebab TBC.
Pengobatan TBC aktif dapat memakan waktu selama 4,6, atau 9 bulan. Sementara pengobatan TBC tidak aktif bisa memakan waktu selama 3,4,6, atau 9 bulan. Tergantung dengan rencana pengobatan yang dokter berikan. Dokter akan memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat untuk kondisi spesifik pasien dan tingkat keparahan infeksi.
Ada 2 fase pengobatan TBC, yaitu:
Obat yang diberikan pada fase ini meliputi:
Pengobatan ini disebut dengan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) yang harus dikonsumsi sampai habis sesuai dosis dari dokter. Obat-obatan tersebut tetap harus dikonsumsi hingga bakteri penyebab TB benar-benar mati
Jika pengobatan tidak diselesaikan sesuai dosisnya, bakteri dapat resisten terhadap obat dan menimbulkan multi-drug resistant TB (MDR-TB). Kondisi ini bisa membahayakan karena bakteri akan kebal terhadap obat dan sulit untuk disembuhkan.
Baca juga: Cari Tahu Penyebab PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), Gejala, dan Cara Mengobatinya
Kebanyakan penderita TBC tidak akan mengalami efek samping serius selama mengonsumsi obat-obatan TBC. Jika Anda mengalami efek samping serius, konsultasikan kepada dokter. Dengan begitu, dokter dapat menyesuaikan pengobatan dengan mengubah dosis atau mengganti obat yang sudah diresepkan sebelumnya.
Berikut ini adalah beberapa efek samping dari pengobatan TBC, yaitu:
Bila mengalami beberapa efek samping di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis paru dan pernapasan untuk penanganan yang tepat.
Baca juga: Mengapa Vaksin Pneumonia Penting Bagi Anak dan Orang Dewasa?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama pengobatan TBC, yaitu:
Baca juga: Apakah PPOK Menular? Ketahui Jawaban, Penanganan dan Pencegahan PPOK
Setelah beberapa minggu mengonsumsi obat-obatan TBC, mungkin tubuh Anda kembali terasa berenergi dan tidak lemas lagi. Namun, pada dasarnya bakteri penyebab TBC butuh waktu lama untuk dimusnahkan di dalam tubuh. Jadi untuk bisa sembuh dari penyakit ini pun dibutuhkan waktu yang cukup lama. Selama belum dinyatakan sembuh, Anda harus tetap mengonsumsi yang diresepkan oleh dokter.
Jika obat TBC dikonsumsi sesuai resep dokter, penderita TBC pun akan mengalami tanda TBC sembuh berikut ini:
Meski tanda TBC sembuh sudah terasa, tetap lakukan pemeriksaan rutin ke dokter sampai dokter menyatakan Anda benar-benar sembuh dan bakteri penyebab TBC sudah hilang dari tubuh sehingga penularan penyakit ini pun tidak terjadi lagi.
Itulah pengobatan TBC yang perlu diketahui oleh keluarga sekaligus penderita TBC. Pada dasarnya, tujuan pengobatan TBC adalah untuk menyembuhkan penyakit agar penderita TBC bisa beraktivitas seperti sedia kala.
Selain itu, pengobatan yang diberikan juga bisa mencegah penularan penyakit ke orang lain, mencegah kekambuhan pada penderita yang mungkin pernah mengidap penyakit ini, serta mencegah kematian akibat komplikasi TBC yang tidak ditangani dengan baik.
Oleh sebab itu, segera konsultasikan ke Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan di RS Pondok Indah cabang terdekat jika mengalami gejala TBC.
Baca juga: TBC Tulang, Kenali Penyebab dan Gejalanya
Kuman tuberkulosis (TB) mulai mati setelah menjalani pengobatan secara teratur selama 3-9 bulan. Umumnya, pasien akan merasakan perbaikan kondisi dalam beberapa minggu hingga bulan setelah memulai pengobatan. Namun, untuk memastikan bahwa semua kuman TB mati, pengobatan TB aktif biasanya berlangsung selama 6 hingga 9 bulan.
Pengobatan TBC berhasil jika gejala pasien membaik, bahkan menghilang, dan hasil tes dahak (sputum test) menunjukkan bahwa bakteri TB sudah tidak terdeteksi. Pemantauan secara rutin oleh dokter spesialis paru dan pernapasan sangatlah penting untuk memastikan tidak ada efek samping serta memastikan pengobatan benar-benar tuntas.
Ciri-ciri pengobatan TB yang gagal adalah tidak membaiknya gejala yang dialami pasien, seperti batuk berdarah, demam tinggi, dan penurunan berat badan meskipun sudah menjalani pengobatan. Selain itu, hal ini juga dapat diindikasikan oleh hasil tes dahak yang tetap positif.
Kepatuhan menjalani pengobatan sesuai dengan rekomendasi dokter adalah kunci untuk mempercepat penyembuhan TB. Selain itu, menjaga pola makan yang sehat dan bergizi, cukup istirahat, serta menghindari stres juga dapat membantu proses penyembuhan.
Terakhir, rutin melakukan kontrol ke dokter spesialis paru dan pernapasan juga penting untuk mendukung proses penyembuhan.
Referensi: