Screening Jantung: Penting untuk Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Jantung

Oleh Tim RS Pondok Indah

Jumat, 28 Februari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Screening jantung rutin sangatlah krusial untuk menjaga kesehatan jantung Anda. Prosedur ini dapat membantu Anda mengetahui risiko dan mencegah penyakit jantung.

Screening Jantung: Penting untuk Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian di dunia, termasuk di Indonesia. Data WHO tahun 2019 mencatat bahwa 17,9 juta jiwa meninggal akibat penyakit ini. 


Mayoritas kasus penyakit jantung koroner disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, kurang aktivitas fisik, dan pola makan yang buruk, yang kebanyakan dimulai sejak remaja atau dewasa muda. Oleh karena itu, screening jantung secara berkala guna mendeteksi dini dan mencegah komplikasi lebih lanjut sangat disarankan. 


Mengapa Penting Melakukan Screening Jantung?

Screening jantung adalah langkah proaktif yang membantu mendeteksi risiko penyakit jantung sejak dini, bahkan sebelum gejala muncul. 


Pemeriksaan ini sangat dianjurkan untuk orang dewasa mulai usia 18 tahun, terutama mereka yang memiliki faktor risiko seperti obesitas, tekanan darah tinggi, atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner. 


Dengan deteksi dini melalui screening jantung, Anda dapat mengambil langkah pencegahan yang efektif dan mendapatkan perawatan yang tepat waktu.


Baca juga: Apakah Kelainan Otot Jantung Bisa Sembuh? Jenis, Penyebab, dan Penanganannya



Siapa Saja yang Perlu Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Jantung? 

Pemeriksaan kesehatan jantung sangat penting terutama bagi individu dengan faktor risiko berikut:


  • Kebiasaan merokok: risiko penyakit jantung lebih tinggi secara signifikan pada perokok aktif
  • Obesitas atau overweight: berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi dan gangguan metabolisme, yang keduanya dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung
  • Profil lipi dan gula darah yang tinggi: kadar kolesterol LDL dan gula darah yang tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner: faktor genetik memiliki peran penting dalam risiko penyakit jantung
  • Sedentary lifestyle (gaya hidup yang jarang melakukan aktivitas fisik): kurangnya aktivitas fisik sehari-hari dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung


Frekuensi screening jantung bervariasi tergantung usia dan tingkat risiko. Umumnya, individu berusia 45 tahun ke atas disarankan menjalani pemeriksaan tahunan.


Bila Anda memerlukan informasi lebih lanjut mengenai pemeriksaan jantung dan seberapa sering Anda memerlukannya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Pondok Indah.


Baca juga: Kegunaan MRI untuk Diagnosis Penyakit Jantung


Persiapan Sebelum Screening Jantung

Agar hasil screening jantung lebih akurat, berikut beberapa persiapan yang perlu dilakukan:


  • Pastikan untuk tidur cukup sebelum pemeriksaan
  • Lakukan puasa selama 12 jam sebelum pengambilan darah
  • Beritahukan kepada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, terutama obat golongan beta blocker seperti bisoprolol atau metoprolol, karena obat tertentu dapat memengaruhi hasil pemeriksaan


Prosedur Screening Jantung

Screening jantung meliputi beberapa tahapan pemeriksaan berikut:


  • Anamnesis dan pemeriksaan fisik dengan dokter umum di medical check-up
  • Pemeriksaan tanda-tanda vital, seperti tekanan darah, detak jantung, suhu tubuh, dan laju napas
  • Analisis komposisi tubuh, seperti berat badan, indeks massa tubuh, lingkar perut, persentase lemak tubuh, dan massa otot
  • Pemeriksaan laboratorium yang terkait dengan risiko penyakit jantung, seperti kadar kolesterol (total, LDL, HDL) dan Hs-Troponin
  • Pemeriksaan penunjang, seperti rekam jantung (EKG), treadmill stress test, echocardiography, dan CT-scan jantung yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien.


Baca juga: Deteksi Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi Sejak Dalam Kandungan


Screening Jantung di RS Pondok Indah Group

Ketiga cabang Pondok Indah Group, yaitu Pondok Indah, Puri Indah, dan Bintaro Jaya, menyediakan layanan Executive Health Check Up dengan paket pemeriksaan jantung yang lengkap dan teknologi terkini. 


Proses pemeriksaan dilakukan secara komprehensif oleh tim dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang berpengalaman. Fasilitasnya meliputi:


  • Rangkaian pemeriksaan yang dilakukan dalam satu area (one-stop service)
  • VIP Lounge dengan Wi-Fi serta breakfast dan lunch buffet
  • Desain ruangan nyaman dengan konsep hotel bintang 5


Hasil pemeriksaan akan dianalisis secara mendalam, dan Anda akan mendapatkan rekomendasi personal serta tata laksana lanjutan yang disampaikan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah serta ahli gizi selama sesi konsultasi.


Menjalani screening jantung secara rutin adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah komplikasi serius. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih layanan medical check up yang sesuai dengan kebutuhan Anda. 


RS Pondok Indah Group hadir untuk membantu Anda dengan fasilitas dan layanan unggulan. Jangan ragu untuk mengonsultasikan kebutuhan screening jantung Anda kepada tim Executive Health Check Up untuk memulai langkah pencegahan yang lebih baik.


Baca juga: Deteksi Kelainan Jantung Sejak Dini



FAQ


Medical Check Up Jantung Meliputi Apa Saja?

Medical check-up jantung biasanya meliputi serangkaian pemeriksaan untuk menilai kesehatan jantung dan sistem kardiovaskular. Beberapa tes umum yang dilakukan adalah elektrokardiogram (EKG) untuk memantau aktivitas listrik jantung serta stress test untuk mengevaluasi kinerja jantung saat beraktivitas.


Dokter mungkin juga meminta tes darah untuk mengukur kadar gula dan zat-zat lain yang berpotensi berisiko. Semua tes ini bertujuan untuk mendeteksi masalah jantung sejak dini dan membantu dalam pencegahan penyakit.


Bagaimana Gejala Awal Seseorang Mengidap Penyakit Jantung?

Gejala awal penyakit jantung sering kali ringan atau tidak spesifik, sehingga dapat terabaikan. Beberapa gejala awal yang umum meliputi:


  • Nyeri dada
  • Sesak napas
  • Mudah lelah, terutama setelah beraktivitas
  • Detak jantung terasa cepat atau tidak teratur
  • Mual atau pusing


Penting untuk mengenali gejala-gejala ini dan segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh jika mengalaminya. Anda juga disarankan melakukan pemeriksaan jantung secara rutin untuk deteksi dini penyakit jantung bahkan sebelum gejala-gejala di atas muncul.


Seberapa Sering Harus Check Up Jantung?

Frekuensi check up jantung tergantung pada usia, riwayat kesehatan, dan faktor risiko individu. Secara umum, berikut adalah panduan yang bisa diikuti:


  1. Usia di bawah 40 tahun: Jika sehat dan tidak memiliki faktor risiko, disarankan melakukan check up setiap 5 tahun.
  2. Usia 40-60 tahun: Lakukan check up jantung setiap 2-3 tahun, terutama jika ada riwayat keluarga penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes.
  3. Usia di atas 60 tahun: Disarankan untuk melakukan check up jantung setiap tahun, karena risiko penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia.


Meskipun demikian, kebutuhan check up jantung masing-masing orang tetap bisa berbeda daripada rekomendasi di atas. Sebagai contoh, jika Anda memiliki faktor risiko seperti obesitas, kolesterol tinggi, atau kebiasaan merokok, check up jantung mungkin harus dilakukan lebih sering. Konsultasikan dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh untuk menentukan jadwal check up yang paling sesuai bagi kondisi kesehatan Anda.