Pahami Pentingnya Pacemaker untuk Penderita Aritmia

Rabu, 06 November 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Pacemaker adalah alat pengontrol detak jantung untuk penderita aritmia. Alat ini dapat mengirimkan sinyal listrik untuk memastikan irama jantung tetap stabil.

Pahami Pentingnya Pacemaker untuk Penderita Aritmia

Aritmia merupakan kondisi di mana ada gangguan pada irama jantung yang dapat menyebabkan denyut terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak teratur. Aritmia bisa meningkatkan risiko komplikasi serius seperti stroke atau gagal jantung.


Pemasangan alat pacu jantung bisa menjadi solusi untuk penderita aritmia.Dengan alat pacu jantung, ritme jantung bisa dikendalikan secara otomatis, membantu jantung berdetak pada kecepatan yang normal.


Apa itu Aritmia?

Aritmia adalah gangguan pada irama jantung yang terjadi akibat kelainan pada aliran impuls listrik ke otot jantung. Penderita aritmia dapat merasakan irama jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Berdasarkan gejala klinisnya, aritmia dapat dibagi tiga kelompok besar, yaitu:


  • Bradiaritmia, yaitu detak jantung yang terlalu lambat (kurang dari 60 kali per menit)
  • Takiaritmia, yaitu detak jantung yang terlalu cepat (lebih dari 100 kali per menit)
  • Detak jantung yang iramanya tidak teratur


Aritmia sesekali bisa terjadi pada jantung yang sehat. Namun jika terjadi terus menerus atau berulang, aritmia bisa menjadi pertanda adanya masalah pada jantung.


Baca juga: Kegunaan MRI untuk Diagnosis Penyakit Jantung



Gejala Aritmia

Aritmia memang bisa terjadi tanpa gejala, sehingga penderita mungkin tidak menyadari adanya kelainan pada detak jantungnya. Namun, aritmia juga bisa menimbulkan gejala yang dapat dirasakan oleh penderita, tergantung pada jenisnya.


Gejala Takiaritmia

Pasien dengan jantung yang berdetak lebih cepat dari normal (takiaritmia) biasanya akan merasakan:


  • Sensasi detak jantung yang kuat, hingga bisa dirasakan dari luar
  • Detak jantung sangat cepat
  • Nyeri dada
  • Sesak napas


Gejala Bradiaritmia

Sementara itu, pasien dengan jantung berdetak lambat dari normal (bradiaritmia) akan merasakan:


  • Kliyengan
  • Pusing
  • Cepat lelah
  • Pingsan berulang


Jika muncul gejala seperti di atas, pemeriksaan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah sangat penting untuk mengetahui penyebab gangguan irama jantung tersebut dan mendapatkan penanganan yang tepat.


Baca juga: Apakah Kelainan Otot Jantung Bisa Sembuh? Jenis, Penyebab, dan Penanganannya


Penyebab Aritmia

Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Kondisi tersebut dapat dipicu oleh:



Selain kondisi medis, aritmia juga dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti:


  • Tidak mengelola stres dengan baik
  • Kurang tidur
  • Merokok
  • Menyalahgunakan NAPZA
  • Mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan


Untuk menentukan apakah Anda menderita aritmia, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah akan menanyakan gejala yang muncul dan mendengarkan detak jantung Anda. Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan lebih lanjut, mulai dari elektrokardiogram (EKG), uji latih jantung, dan echocardiography.


Dokter juga dapat menjalankan pemeriksaan lain untuk melihat kemungkinan adanya penyakit lain yang mendasari aritmia. Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain pengukuran kadar elektrolit, pengukuran kadar gula darah, atau pemeriksaan pencitraan/radiologi.


Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan yang lebih invasif, seperti studi elektrofisiologi untuk mempelajari aktivitas listrik jantung dengan lebih akurat, atau kateterisasi jantung untuk melihat kondisi jantung dan pembuluh darahnya secara langsung.


Baca juga: Apakah Penyakit Jantung Bisa Sembuh?



Atur Irama dengan Pacemaker

Pacemaker adalah seperangkat alat kecil yang terdiri dari dua bagian, yaitu generator dan kabel timah (elektroda). Generator berfungsi sebagai penghasil sinyal listrik dan elektroda berfungsi sebagai kabel yang menyalurkan sinyal listrik tersebut ke jantung. Alat yang seukuran kotak korek api ini akan ditanamkan di balik kulit pada area dada.


Pacemaker biasanya akan disarankan jika detak jantung Anda terlalu lambat atau tak beraturan, di mana detak jantung bisa sesaat terlalu cepat lalu menjadi terlalu lambat atau jadi berselang (pause) terlalu lama antar detaknya. Karena fungsinya, alat ini juga disebut dengan alat pacu jantung.


Baca juga: Pertolongan Pertama Serangan Jantung yang Harus Dipahami


Kondisi Medis Lain yang Membutuhkan Alat Pacu Jantung

Selain untuk aritmia, pacemaker dapat digunakan pada kondisi jantung lain yang juga menyebabkan masalah pada aktivitas listrik jantung. Berikut adalah beberapa penyakit yang dapat ditangani dengan pacemaker:


  • Bradikardia, yaitu kelainan yang menyebabkan jantung berdetak terlalu pelan
  • Hambatan listrik jantung, yaitu kelainan di mana sinyal listrik yang mengatur detak jantung tidak mengalir dengan baik
  • Gagal jantung, yaitu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah dengan optimal
  • Henti jantung, yaitu kondisi darurat medis di mana jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba


Jenis Pacemaker

Terdapat beberapa jenis pacemaker, yang dibedakan berdasarkan jumlah elektroda yang tersambung ke jantung. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah akan menentukan jenis alat pacu jantung yang sesuai dengan kondisi jantung Anda. Berikut adalah beberapa jenis pacemaker yang dapat digunakan untuk mengatasi aritmia:


  • Single chamber pacemaker: menggunakan 1 elektroda yang dipasang pada salah satu serambi atau bilik jantung
  • Dual chamber pacemaker: menggunakan 2 elektroda yang dipasang pada serambi dan bilik jantung
  • Biventricular pacemaker: menggunakan 3 elektroda yang dipasang pada serambi kanan, bilik kanan, dan di dekat bilik kiri jantung


Setelah pemasangan, pacemaker dapat diatur sedemikian rupa agar sinyal listrik yang dikeluarkan untuk membuat jantung berdetak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Alat ini dapat mengurangi gejala yang mengganggu akibat kelainan irama jantung, seperti kelelahan berlebih, pusing, sesak napas, atau pingsan.


Baca juga: Ring Jantung: Prosedur Cara Pemasangan dan Risikonya


Hal-Hal yang Harus Diperhatikan oleh Pengguna Pacemaker

Pacemaker adalah alat yang aman dan dapat membawa banyak manfaat dalam jangka panjang.


Meski begitu, selama pemakaiannya, Anda perlu memperhatikan beberapa hal untuk memastikan alat ini tetap berfungsi dengan baik, seperti:


  • Pastikan ponsel berada setidaknya 15 cm dari pacemaker.
  • Gunakan telinga yang lebih jauh dari pacemaker saat menelepon menggunakan ponsel
  • Jauhkan magnet dari area tempat pacemaker ditanam
  • Hindari berdiri terlalu dekat dengan alat bertegangan listrik tinggi
  • Selalu informasikan kepada dokter bahwa Anda menggunakan pacemaker, terutama sebelum menjalani pemeriksaan atau tindakan medis tertentu, seperti pemeriksaan MRI atau operasi


Selain itu, efek samping seperti reaksi alergi, perdarahan, infeksi, dan kerusakan pembuluh darah mungkin terjadi, tetapi sangat jarang. Itu pun berasal dari prosedur pemasangan alat pacu jantung, bukan dari alat pacemaker itu sendiri.


Jika setelah pemasangan pacemaker Anda merasakan beberapa keluhan, seperti demam, perdarahan, maupun kemerahan, bengkak, atau nanah pada kulit di sekitar lokasi pemasangan pacemaker, segera kontrol ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.


Untuk memastikan pacemaker berfungsi dengan baik dan kondisi jantung tetap stabil, pastikan Anda menjalani pemeriksaan rutin sesuai anjuran dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.


Baca juga: Gagal Jantung, Pentingnya Upaya Preventif


 

FAQ


Pacemaker Jantung Dipasang Dimana?

Pacemaker jantung dipasang di bawah kulit dada atau perut, di dekat jantung. Alat ini terhubung dengan kabel (elektroda) ke jantung untuk membantu mengatur detak jantung tetap stabil.

 

Apakah Alat Pacu Jantung Bisa Dilepas?

Alat pacu jantung bisa dilepas jika memang diperlukan, seperti saat terjadi komplikasi atau alat rusak. Namun, prosedur ini memerlukan operasi dan hanya dilakukan jika benar-benar diperlukan oleh dokter.

 

Ada Berapa Jenis Pacemaker Jantung?

Pacemaker jantung ada dua jenis, yaitu pacemaker permanen dan sementara. Pacemaker permanen dipasang untuk jangka panjang, sedangkan yang sementara digunakan hanya dalam kondisi darurat atau sementara waktu.


RS Pondok Indah menyediakan layanan terbaik untuk kesehatan jantung Anda, dengan diawasi langsung oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah berpengalaman. Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan kondisi kesehatan Anda ke RS Pondok Indah cabang terdekat.


Tidak usah menunggu hingga ada keluhan, pemeriksaan kesehatan jantung dan pembuluh darah secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan jantung Anda. RS Pondok Indah dilengkapi dengan Cardiac, Brain, & Vascular Intervention Centre yang bertujuan untuk mendeteksi dan menangani berbagai permasalahan pembuluh darah jantung dan otak.


Selain itu, Anda juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan yang komprehensif dengan Executive Health Check Up di RS Pondok Indah. Executive Health Check Up RS Pondok Indah menyediakan ragam pilihan paket pemeriksaan kesehatan dan telah mengadopsi teknologi terkini untuk visualisasi terbaik kondisi kesehatan jantung Anda.