Pahami Cara Penularan Hepatitis B dan Langkah Pencegahannya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Selasa, 29 April 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Hepatitis B dapat menular dengan mudah melalui kontak dengan darah dan cairan tubuh. Namun, risiko penularannya bisa ditekan dengan langkah pencegahan yang tepat.

Pahami Cara Penularan Hepatitis B dan Langkah Pencegahannya

Hepatitis B adalah infeksi pada organ hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Penyakit ini bisa berupa Hepatitis B akut atau jangka pendek, maupun bersifat kronis (berlangsung lama), yang memerlukan penanganan medis jangka panjang.


Tanpa pengobatan yang tepat, hepatitis B juga berisiko menyebabkan komplikasi berupa kerusakan hati, gagal hati, dan kanker hati. Meskipun demikian, hepatitis B merupakan penyakit yang memiliki peluang sembuh cukup tinggi, bahkan bisa dicegah. Pahami cara penularan penyakit hepatitis B dan cara pencegahannya di bawah ini!


Apakah Hepatitis B Menular?

Hepatitis B adalah penyakit menular. Virus hepatitis B bisa ditularkan melalu kontak dengan darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Cairan tubuh lain yang di maksud termasuk air mani dan cairan vagina. Virus hepatitis bahkan bisa bertahan hidup di luar tubuh selama berhari-hari dan tetap menular. 


Meski begitu, hepatitis B tidak menular melalui kontak sosial biasa, seperti berjabat tangan dan berpelukan dengan pasien hepatitis B. Namun, kontak dengan air liur bisa menjadi media penularan virus hepatitis B, terutama jika ada luka di mulut pasien. Mereka yang mengalami gangguan daya tahan tubuh juga lebih berisiko tertular hepatitis B.


Baca juga: Hepatitis, Kenali Gejalanya untuk Mencegah Komplikasinya



Cara Penularan Hepatitis B

Virus hepatitis B menyebar melalui kontak dengan darah maupun cairan tubuh orang yang terinfeksi. Berikut ini adalah beberapa aktivitas yang bisa menyebabkan terjadinya penularan hepatitis B:


  • Berhubungan seksual dengan penderita hepatitis B, tanpa menggunakan kondom, termasuk salah satu jenis perilaku seksual berisiko
  • Menggunakan jarum suntik secara bergantian, seperti pada pengguna narkoba suntik
  • Menjalani prosedur transfusi darah, maupun prosedur medis lain, dengan alat yang tidak steril
  • Persalinan oleh ibu yang menderita hepatitis B ke bayi
  • Memiliki luka terbuka yang bersentuhan dengan darah penderita hepatitis B


Baca juga: Tes Fungsi Hati, Langkah Awal Menentukan Kesehatan Hati


Masa Inkubasi Hepatitis B

Pada orang dewasa, masa inkubasi hepatitis B adalah sekitar 1–4 bulan setelah terpapar virus, meskipun ada juga yang sudah merasakannya dalam waktu 2 minggu setelah infeksi.


Gejala hepatitis B tidak selalu kentara, terutama pada anak-anak. Akan tetapi, setelah masa inkubasi, beberapa orang dapat mengalami gejala hepatitis B, seperti ketidaknyamanan hingga nyeri di perut bagian kanan atas (area hati), urin berwarna gelap, mual, muntah, kelelahan, dan penyakit kuning.


Gejala ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu. Namun, pada sebagian orang, terutama yang mengalami infeksi hepatitis B kronis, gejala bisa bertahan hingga lebih dari 6 bulan.


Baca juga: Seputar Pemeriksaan Hepatitis B yang Perlu Diketahui



Pencegahan Hepatitis B

Langkah paling efektif untuk mencegah hepatitis B adalah dengan vaksinasi. Pemberian vaksin hepatitis B dilakukan sebanyak tiga dosis dan terbukti efektif dalam membentuk kekebalan tubuh terhadap virus ini. Vaksin hepatits B termasuk dalam program imunisasi dasar anak, tapi juga bisa diberikan pada orang dewasa yang belum pernah divaksin.


Selain mendapatkan vaksinasi, berikut ini beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis B:


  • Hindari penggunaan jarum suntik secara bergantian karena virus hepatitis B bisa menular melalui darah
  • Lakukan hubungan seksual yang aman, dengan menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan seks
  • Hindari berbagi barang pribadi, misalnya sikat gigi, alat cukur, atau gunting kuku, maupun alat pribadi lain yang mungkin terkontaminasi oleh darah
  • Skrining rutin jika berisiko tinggi terinfeksi hepatitis B, untuk memantau kondisi hati dan mendeteksi infeksi sejak dini


Jika Anda merasa mengalami gejala yang mengarah ke hepatitis B, pernah terpapar cairan tubuh orang lain, atau tidak yakin dengan status vaksinasi Anda, segera konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dengan penanganan yang tepat, hepatitis B bisa dikontrol dengan baik. 


Bagi Anda yang ingin mendapatkan vaksinasi hepatitis B, segera hubungi Executive Health Check Up di RS Pondok Indah cabang terdekat untuk langkah awal pencegahan penularan hepatitis B yang efektif.


Baca juga: Pentingnya Vaksinasi untuk Orang Dewasa



FAQ


Apakah Hepatitis B Bisa Menular Lewat Sentuhan?

Penyakit hepatitis B umumnya tidak menular melalui sentuhan biasa seperti bersentuhan kulit, berpelukan, atau berjabat tangan. Penularan infeksi virus hepatitis B terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh, darah, atau melalui hubungan seksual tanpa pelindung.


Berapa Kali Vaksin Hepatitis B untuk Dewasa?

Vaksin hepatitis B biasanya diberikan dalam 3 dosis, dengan interval sebagai berikut:


  • Dosis kedua diberikan 1 bulan setelah dosis pertama
  • Dosis ketiga diberikan 5 bulan setelah dosis kedua


Apakah Vaksin Hepatitis B Seumur Hidup?

Vaksin hepatitis B biasanya memberikan perlindungan jangka panjang dan dianggap cukup efektif untuk seumur hidup setelah individu mendapatkan rangkaian lengkap sebanyak 3 dosis. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, terutama jika ada faktor risiko tinggi, dokter spesialis penyakit dalam mungkin menyarankan pemeriksaan antibodi untuk memastikan perlindungan tetap ada sebelum menyarankan vaksin booster.


Siapa Saja Orang yang Rentan Tertular Hepatitis B?

Ada beberapa kelompok orang yang lebih rentan terinfeksi virus hepatitis B, antara lain:


  • Bayi yang lahir dari ibu penderita hepatitis B
  • Tenaga medis atau laboratorium yang sering kontak dengan darah maupun cairan tubuh pasien penderita hepatitis B
  • Pengguna narkoba suntik
  • Orang yang memiliki perilaku seks berisiko, seperti banyak pasangan seksual atau berhubungan intim tanpa menggunakan pengaman
  • Pasien hemodialisis (cuci darah)
  • Orang yang tinggal serumah dengan penderita hepatitis B kronis
  • Orang yang belum pernah mendapat vaksin hepatitis B
  • Orang yang menderita hepatitis C
  • Mereka yang memiliki gangguan daya tahan tubuh, termasuk penderita HIV/AIDS maupun menderita penyakit autoimun.


Gejala Apa yang Paling Mudah Dikenali dari Para Penderita Hepatitis B?

Gejala hepatitis B yang umum meliputi kelelahan, tidak nafsu makan, mual, muntah, nyeri perut bagian atas, kulit dan mata menguning (jaundice), serta urine berwarna gelap.


Namun, banyak penderita hepatitis B tidak menunjukkan gejala awal, sehingga penting melakukan pemeriksaan medis secara rutin jika berisiko tinggi.




Referensi:

  1. Ignat, M. D., Balta, A. A. S., et al. Antiviral Therapy of Chronic Hepatitis B Virus between Present and Future. Journal of clinical medicine. 2024. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11012273/). Diakses pada 10 April 2025.
  2. You, H., Wang, F. S., et al. Guidelines for the Prevention and Treatment of Chronic Hepatitis B (version 2022). Infectious Diseases & Immunity. 2023. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10500285/). Diakses pada 10 April 2025.
  3. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi IDAI 2020. (http://idai.or.id/tentang-idai/pernyataan-idai/jadwal-imunisasi-idai-2020). Direvisi terakhir 29 Januari 2021. Diakses pada 10 April 2025.
  4. U.S Centre for Disease Control and Prevention. Symptoms of Hepatitis B. (https://www.cdc.gov/hepatitis-b/signs-symptoms/index.html). Direvisi terakhir 12 Januari 2024. Diakses pada 10 April 2025.
  5. Canadian Cancer Society. Hepatitis B and C. (https://cancer.ca/en/cancer-information/reduce-your-risk/get-vaccinated/hepatitis-b-and-c). Diakses pada 10 April 2025.
  6. Cleveland Clinic. Hepatitis B. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4246-hepatitis-b). Direvisi terakhir 8 Februari 2025. Diakses pada 10 April 2025.
  7. Mayo Clinic. Hepatitis B. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-b/symptoms-causes/syc-20366802). Direvisi terakhir 4 Oktober 2025. Diakses pada 10 April 2025.