Oleh Tim RS Pondok Indah
Perawatan bayi prematur berbeda dibandingkan dengan yang lahir cukup bulan. Perawatan yang tepat di rumah penting untuk menjaga kesehatan dan tumbuh kembangnya.
Yang dikatakan sebagai bayi prematur adalah anaki yang terlahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Karena seharusnya belum dilahirkan, beberapa organ bayi prematur belum berkembang dengan sempurna.
Hal ini bisa dikenali secara fisik, yakni dengan ukuran bayi prematur yang cenderung lebih kecil karena memang belum siap untuk dilahirkan. Akibatnya, bayi prematur lebih berisiko mengalami gangguan kesehatan. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui dan menerapkan perawatan bayi prematur yang tepat.
Normalnya, bayi baru lahir akan dirawat dalam ruang bayi atau bersama dengan ibu (rooming in). Namun, untuk bayi yang lahir prematur akan mendapatkan perawatan ekstra di ruang NICU. Perawatan ini bertujuan untuk memastikan bayi prematur benar-benar sehat, organnya sudah cukup matang, dan siap untuk di rawat seperti bayi pada umumnya.
Dokter spesialis anak akan memperbolehkan bayi prematur pulang ke rumah jika memenuhi beberapa kriteria berikut ini:
Baca juga: Inisiasi Menyusu Dini Demi Suksesnya ASI Eksklusif
Setelah diperbolehkan untuk pulang ke rumah, Anda perlu melakukan perawatan bayi prematur dengan tepat. Berikut ini adalah beberapa cara merawat bayi prematur pasca pulang rumah sakit yang bisa Anda terapkan:
Metode kangguru perlu Anda dan pasangan pelajari untuk merawat bayi prematur. Yang dimaksud dengan menggendong bayi prematur dengan metode kangguru adalah seperti yang dilakukan induk kangguru saat menggendong bayinya di dalam kantong, yakni dengan memposisikan tubuh bayi prematur menempel di dada Anda.
Metode ini merupakan cara menggendong bayi prematur paling ideal, karena meningkatkan kontak fisik langsung dengan si kecil. Selain meningkatkan bonding atau ikatan batin antara bayi dan orang tua, menggendong bayi prematur dengan metode kanguru juga memberikan berbagai manfaat, seperti:
Bayi prematur memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang dengan baik dibandingkan bayi lahir normal. Jadi, bayi prematur sangat rentan terpapar kuman penyebab penyakit. Oleh sebab itu, Anda dianjurkan untuk membatasi bepergian atau membawa bayi ke luar rumah.
Baca juga: Pentingnya Skrining pada Bayi Baru Lahir
Anda juga dianjurkan untuk membatasi orang yang ingin membesuk bayi prematur. Sebab, tidak semua orang dewasa memahami cara merawat bayi prematur.
Perhatikan juga kondisi kesehatan orang yang hendak bertemu dengan bayi Anda. Batasi kunjungan jika orang dewasa sedang sakit atau memiliki kebiasaan merokok.
Anda juga perlu bertindak tegas untuk melarang orang yang ingin mencium, menggendong, atau sekadar memegang bayi prematur tanpa mencuci tangannya terlebih dahulu.
Karena bayi prematur lahir belum cukup bulan, jadi berat badannya lebih kecil dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan. Untuk menambah berat badan bayi prematur, Anda dan pasangan perlu memperhatikan jadwal makan bayi.
Susui bayi prematur sesering mungkin dan sesuai keinginan bayi, setidaknya setiap 2 jam sekali.
Bayi yang terlahir prematur biasanya membutuhkan waktu tidur yang sedikit lebih lama ketimbang bayi pada umumnya. Tidur yang cukup akan membantu proses pertumbuhan dan perkembangan bayi prematur.
Meskipun demikian, durasi tidur bayi prematur cenderung lebih pendek-pendek karena ia belum bisa tidur nyenyak dan lelap sepanjang malam seperti bayi lainnya. Jadi, pastikan bayi Anda merasa nyaman dan aman sehingga waktu dan kualitas tidurnya optimal.
Baca juga: Informasi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Perlu Diketahui
Selama di rumah, pastikan bayi prematur tidur dalam posisi telentang, tidak miring apalagi tengkurap. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak (SIDS) yang sangat rentan dialami oleh bayi prematur.
Selain itu, hindari pemakaian bantal pada bayi prematur karena bisa menghalangi jalan napasannya.
Agar kesehatan bayi prematur selalu terjaga, Anda tidak boleh melewatkan jadwal imunisasi bayi. Pada dasarnya, jadwal imunisasi bayi prematur sama dengan bayi cukup bulan. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan Dokter Spesialis Anak di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat untuk mengetahui jadwal imunisasi yang tepat.
Pemberian imunisasi yang sesuai dengan jadwal bisa melindungi bayi prematur dari berbagai penyakit berbahaya, antara lain polio, cacar, tipes, diare, maupun pneumonia.
Baca juga: Perkembangan Bayi Prematur yang Perlu Dipahami Orang Tua
Menjalin ikatan atau bonding dengan bayi prematur sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Cara menjalin ikatan antara Anda dengan bayi adalah sering menggendongnya dengan metode kangguru dan menghabiskan waktu lebih banyak bersama buah hati.
Dengan begitu, bayi akan terbiasa dengan suara, aroma tubuh, dan sentuhan Anda. Bayi juga akan merasa lebih dekat dengan orang tuanya, merasa lebih dicintai dan diperhatikan, serta merasa berada di lingkungan yang aman dan nyaman.
Bayi prematur bisa mengalami gangguan kesehatan kapan saja, termasuk mengalami gangguan pernapasan. Jadi, pastikan rumah dan kamar tidur bayi dalam kondisi yang bersih untuk mengurangi risiko adanya paparan kuman dari debu dan kotoran di rumah.
Jangan lupa untuk mencuci dan membersihkan mainan atau barang-barang kebutuhan bayi, termasuk botol susu, dot, serta sprei dan pakaiannya secara rutin.
Merawat bayi prematur di rumah mungkin gampang-gampang susah, tetapi Anda dan pasangan perlu bekerjasama dengan baik agar kesehatan buah hati selalu terjaga. Anda juga perlu membawa si kecil ke rumah sakit untuk kontrol rutin Dokter Spesialis Anak, setidaknya 2-4 hari setelah diperbolehkan pulang ke rumah.
Selama pemeriksaan, Anda dan pasangan juga bisa menanyakan metode perawatan bayi prematur di rumah yang masih belum dimengerti atau meragukan. Selain itu, kontrol rutin juga penting untuk memantau tumbuh kembang bayi prematur telah berjalan sesuai dengan semestinya.
Baca juga: Manfaat Menyusui untuk Si Kecil dan Kesehatan Ibu
Lama bayi prematur harus tinggal di rumah sakit bergantung pada usia kehamilan saat lahir, berat badan, serta kondisi kesehatan. Biasanya, bayi prematur dirawat di rumah sakit hingga mencapai tanggal perkiraan lahir (HPL) normal mereka. Namun, durasi perawatan dapat lebih lama jika ada komplikasi medis seperti infeksi atau gangguan organ.
Bayi prematur biasanya diperbolehkan pulang ke rumah saat dapat mengatur suhu tubuh, bernapas tanpa bantuan alat, dan memiliki berat badan minimal 2 kg.
Bayi prematur boleh keluar rumah jika sudah mencapai berat badan yang cukup, memiliki daya tahan tubuh yang lebih baik, dan dokter spesialis anak memastikan kondisinya stabil. Meski begitu, berpergian ke luar rumah sebaiknya dibatasi, terutama ke tempat ramai yang meningkatkan risiko paparan infeksi.
Bayi prematur tidak boleh dibedong terus-menerus. Bedong berguna untuk memberikan rasa aman dan menjaga suhu tubuh, tetapi perlu dilepas secara berkala agar kulit bayi dapat bernapas dan mencegah kepanasan.
Selalu konsultasikan dengan dokter spesialis anak jika Anda memiliki pertanyaan mengenai praktik membedong bayi prematur ataupun aspek-aspek perawatan bayi prematur lainnya.
Bayi prematur memang cenderung lebih sulit menaikkan berat badan karena organ pencernaan dan sistem metabolisme yang belum matang. Meski begitu, kenaikan berat badan dapat dicapai dengan menyusui atau memberikan ASI bagi anak sesuai dengan anjuran dokter spesialis anak.
Referensi: