Perkembangan Anak Down Syndrome yang Harus Diketahui Orang Tua

Oleh Tim RS Pondok Indah

Kamis, 20 Maret 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Perkembangan anak down syndrome sedikit berbeda dengan anak lain seusianya. Ketahui perkembangan anak down syndrome dan upaya yang perlu orang tua lakukan di sini!

Perkembangan Anak Down Syndrome yang Harus Diketahui Orang Tua

Down syndrome adalah kondisi kelainan genetik yang terjadi ketika seorang anak terlahir dengan memiliki kelebihan kromosom 21. Akibatnya, penderita sindrom Down akan mengalami perkembangan fisik, intelektual, dan kesehatan yang lebih lambat dibandingkan dengan anak lain seusianya.


Anak yang terlahir dengan down syndrome umumnya memiliki ciri fisik yang khas, antara lain wajah datar dengan hidung kecil dan tulang hidung yang datar, mata sipit seperti bentuk almond, leher pendek, lidah sering menjulur, telinga kecil, tangan dan jari lebih pendek, serta persendian yang lebih lentur.


Selain itu, perkembangan kognitif, bahasa, intelektual, dan emosionalnya cenderung terlambat atau tidak sesuai dengan usianya. 


Begini Perkembangan Anak Down Syndrome

Tahap perkembangan anak dengan down syndrome tentu akan berbeda dengan anak seusianya. Umumnya, perkembangan bayi down syndrome cenderung lebih lambat karena adanya gangguan pada banyak aspek, seperti kognitif, bahasa, intelektual, sampai daya tahan tubuhnya. Jadi jangan memaksakan buah hati untuk memiliki tumbuh kembang yang sama dengan anak seusianya. 


Untuk memahami perkembangan buah hati, berikut ini adalah beberapa tahapan yang perlu Anda ketahui:


1. Pertumbuhan fisik

  • Duduk tanpa bantuan pada usia 6-30 bulan
  • Merangkak pada usia 8-22 bulan
  • Berdiri pada usia 1-3,5 tahun
  • Berjalan tanpa bantuan pada usia 1-4 tahun


2. Kemampuan berkomunikasi

  • Dapat memberikan respons berupa senyuman pada usia 1,5-5 bulan
  • Mengucapkan kata pertama pada usia 1-4 tahun
  • Mengucapkan frasa yang terdiri dari 2 kata pada usia 2-7,5 tahun


Baca juga: Ketika Pertahanan Tubuh Anak Kurang Optimal


3. Perkembangan motorik

  • Makan dengan menggunakan jari pada usia 10-24 bulan
  • Minum menggunakan gelas tanpa bantuan pada usia 1-2,5 tahun
  • Makan sendiri menggunakan sendok pada usia 1-3 tahun
  • Melakukan toilet training pada usia 2-7 tahun
  • Mengenakan pakaian secara mandiri pada usia 3,5-8,5 tahun


4. Perkembangan emosional

  • Menunjukkan ekspresi negatif dengan melempar mainan atau marah ketika mainan direbut, pada usia 16-20 bulan


Baca juga: Perkembangan Bayi Prematur yang Perlu Dipahami Orang Tua



Tips Mendukung Tumbuh Kembang Anak Down Syndrome

Meski tumbuh kembang anak down syndrome lebih lambat dibandingkan anak yang lain, Anda bisa mendukung tumbuh kembang buah hati dengan memberikan stimulasi yang sesuai. 

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak down syndrome, yaitu:


  • Lakukan terapi maupun kontrol kesehatan rutin, sesuai dengan arahan dokter anak
  • Luangkan waktu untuk melakukan latihan sederhana sejak buah hati baru lahir, seperti tummy time, agar otot leher dan tubuh anak lebih kuat
  • Sering ajak anak untuk berbicara, bernyanyi, dan membacakan buku, untuk melatih kemampuan berbahasa dan komunikasi anak
  • Jangan lewatkan sesi fisioterapi untuk mendukung kemampuan anak duduk, merangkak, dan berjalan
  • Berikan anak makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit
  • Ungkapkan kasih sayang Anda dan pasangan dengan sering memberikan ciuman dan pelukan, untuk mengajarkan anak tentang emosi maupun kasih sayang
  • Bergabung dengan kelompok atau komunitas orang tua yang memiliki anak down syndrome, sebagai upaya mengoptimalkan kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan anak seumurannya, terlebih dengan kondisi yang sama
  • Luangkan waktu untuk mengajak anak bermain sesuai dengan usianya, misalnya dengan bermain cilukba serta mempelajari bentuk maupun warna benda


Down syndrome memang tidak bisa dicegah. Jadi, bila Anda atau pasangan memiliki riwayat keluarga yang mengalami down syndrome dan berniat untuk memiliki keturunan dalam waktu dekat, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dokter akan melakukan evaluasi dan saran yang sesuai sebagai upaya pencegahan mengandung anak dengan Down syndrome.


Menjadi orang tua dari anak dengan Down syndrome memmerlukan kesabaran dan perhatian yang lebih. Sebab dukungan dan perawatan, serta kasih sayang dari Anda dan pasangan akan sangat berpengaruh pada proses tumbuh kembang anak.


Untuk memastikan tumbuh kembang buah hati sesuai dengan seharusnya, jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan ke Dokter Spesialis Anak di RS Pondok Indah cabang terdekat.


Melalui pemeriksaan, dokter bisa mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang mungkin akan dialami oleh anak Down syndrome, mengingat daya tahan tubuhnya cenderung lemah karena adanya gangguan pada beberapa bagian di tubuhnya.


Baca juga: Jenis-Jenis Vaksin Anak untuk Kesehatan Si Buah Hati



FAQ


Penderita Down Syndrome Bisa Berbicara di Umur Berapa?

Anak penderita dengan sindrom down umumnya mulai berbicara pada usia 2 hingga 4 tahun. Sebab, anak dengan down syndrome biasanya memiliki kesulitan memproses tata bahasa dan memahami informasi dibandingkan dengan anak-anak tanpa kondisi tersebut. Hal inilah yang menyebabkan mereka mengalami keterlambatan berbahasa.


Namun, perlu diingat bahwa kemampuan bicara masing-masing anak berbeda-beda, tergantung kondisi individu, dukungan keluarga, dan intervensi atau terapi yang diterima. Terapi wicara dan dukungan yang tepat dapat membantu mempercepat proses belajar bahasa pada penderita down syndrome.


Kapan Bayi dengan Sindrom Down Mulai Mengoceh?

Bayi dengan sindrom down biasanya mulai mengoceh atau babbling sekitar usia 9 hingga 12 bulan. Selama fase ini, bayi akan bereksperimen dengan suara, nada, dan intonasi.


Berapa Tahun Anak Down Syndrome Bisa Berjalan?

Anak dengan sindrom down biasanya mulai berjalan antara usia 1 hingga 4 tahun, cenderung lebih lambat dibandingkan anak-anak pada biasanya. Dukungan yang tepat dan terapi fisik dapat mempercepat keterampilan motorik anak untuk berkembang.


Apakah Anak Down Syndrome Aktif Bergerak?

Kebanyakan anak dengan sindrom down cenderung aktif bergerak, meskipun tingkat aktivitasnya dapat bervariasi. Beberapa mungkin menunjukkan minat yang tinggi dalam bermain dan beraktivitas fisik, sementara yang lain mungkin lebih pendiam.


Dukungan dari orang tua dan keterlibatan dalam kegiatan bermain yang menyenangkan dapat mendorong anak untuk lebih banyak bergerak dan berinteraksi dengan lingkungannya.



Referensi:

  1. Bull MJ, Trotter T, et al,. Health supervision for children and adolescents with Down syndrome. Pediatrics. 2022. https://publications.aap.org/pediatrics/article/149/5/e2022057010/186778/Health-Supervision-for-Children-and-Adolescents). Diakses pada 24 Februari 2025.
  2. Centers for Disease Prevention. Down Syndrome. (https://www.cdc.gov/birth-defects/about/down-syndrome.html). Direvisi terakhir 26 Desember 2024. Diakses pada 24 Februari 2025.
  3. National Health Service UK. How to help children and young people-Down's syndrome. (https://www.nhs.uk/conditions/downs-syndrome/how-to-help-children-and-young-people/). Direvisi terakhir 18 Maret 2025. Diakses pada 24 Februari 2025.
  4. National Health Service UK. Bedfordshire and Luton Children's Occupational Therapy Service. Early development for children with Down's syndrome. (https://bedslutonchildrenshealth.nhs.uk/services/bedfordshire-and-luton-childrens-occupational-therapy-service/early-development-for-children-with-downs-syndrome/). Direvisi terakhir 11 November 2024. Diakses pada 24 Februari 2025.
  5. National Down Syndrome Society. Early Intervention. (https://ndss.org/resources/early-intervention). Diakses pada 24 Februari 2025.