Persiapan mudik ibu hamil perlu dilakukan dengan matang agar perjalanan aman. Mulai dari mendapatkan izin dokter hingga mempersiapkan P3K, simak selengkapnya di sini!
Ibu hamil umumnya boleh melakukan perjalanan jauh, termasuk mudik ke kampung halaman, ketika usia kehamilan menginjak 14 minggu. Alasannya karena di usia kehamilan tersebut, sebagian keluhan kehamilan, termasuk mual dan muntah (morning sickness), sudah mereda. Dengan kondisi kesehatan yang prima, Anda pun bisa menikmati perjalanan jauh, termasuk mudik.
Berikut ini ada beberapa tips mudik ibu hamil yang perlu Anda lakukan sebelum memulai perjalanan jauh:
Sebelum mudik, pastikan Anda sudah melakukan pemeriksaan kandungan sesuai jadwal. Informasikan juga ke dokter terkait rencana melakukan perjalanan jauh ke kampung halaman. Pastikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan sudah memberikan Anda izin untuk melakukan mudik.
Ada beberapa kondisi medis ibu hamil yang dilarang untuk mudik, seperti preeklamsia dan memiliki riwayat kelahiran prematur sebelumnya.
Apabila dokter tidak memberikan izin kepada Anda untuk mudik dengan alasan kondisi kehamilan dan kesehatan tidak mendukung, janganlah memaksakan diri untuk tetap pergi. Memaksakan diri untuk tetap pergi jauh saat hamil bisa membahayakan kesehatan ibu juga calon bayi.
Jika dokter sudah memberikan izin kepada Anda untuk melakukan mudik, hal kedua yang perlu diperhatikan adalah memilih transportasi yang nyaman dan cepat. Ada beberapa pilihan transportasi yang dianjurkan untuk ibu hamil, yakni kereta, mobil, dan pesawat, sesuaikan dengan preferensi pribadi Anda.
Jika Anda memilih untuk menggunakan pesawat, pastikan dokter spesialis kebidanan dan kandungan sudah memberikan surat izin terbang untuk Anda. Namun, perlu diperhatikan bahwa kebanyakan maskapai penerbangan tidak memperbolehkan ibu hamil dengan usia kehamilan 31 minggu atau lebih untuk bepergian dengan pesawat terbang. Jadi, jangan lupa memastikan dengan maskapai penerbangan Anda, sebelumnya.
Anda perlu membawa semua kebutuhan pribadi, mulai dari plastik untuk muntah, tisu kering, tisu basah, hand sanitizer, atau headset untuk mendengarkan musik untuk mencegah bosan di perjalanan. Simpanlah semua kebutuhan pribadi tersebut di dalam tas atau di tempat yang mudah Anda jangkau saat bepergian.
Baca juga: Begini Cara Mengatasi Diare Saat Perjalanan Jauh agar Tidak Mengganggu
Selama perjalanan, pastikan Anda memakai pakaian yang longgar, nyaman, dan menyerap keringat. Pakaian yang ketat bisa menimbulkan ketidaknyamanan untuk ibu hamil, seperti membuat perut terasa sesak.
Anda juga perlu memastikan bahwa alas kaki yang akan dipakai, seperti sendal atau sepatu, tidak licin. Sebab alas kaki yang licin bisa meningkatkan risiko jatuh, khususnya ketika jalanan sedang becek.
Perlu diketahui bahwa jatuh ketika hamil sangatlah berbahaya, karena bisa menimbulkan masalah serius pada kehamilan, bahkan bisa menyebabkan keguguran.
Saat hamil, kebutuhan nutrisi dan asupan cairan tubuh Anda akan meningkat. Agar perjalanan mudik tetap aman dan nyaman, pastikan Anda membawa camilan sehat yang cukup. Anda bisa membawa kacang-kacangan, potongan buah, telur rebus, atau roti isi. Anda juga perlu membawa air putih yang cukup supaya bisa memenuhi kebutuhan cairan harian dan menjaga tubuh agar tetap terhidrasi.
Dengan mengonsumsi camilan dan minum air putih yang cukup di perjalanan, Anda bisa mencegah dehidrasi dan naiknya asam lambung.
Baca juga: Lakukan 8 Tips Ini untuk Menjaga Kesehatan Saat Liburan
Membawa bantal kecil saat mudik bisa bermanfaat untuk menyangga punggung atau leher saat perjalanan mudik. Bantal ini pun bisa membuat tidur Anda jadi lebih nyaman selama perjalanan.
Jangan lupa untuk merencanakan jalur yang hendak ditempuh dengan baik, terutama bila Anda dan keluarga menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil. Pilihlah jalur yang cepat dan relatif lebih lancar. Selain itu, hindari melewati jalan yang rusak atau bergelombang untuk meminimalkan guncangan.
Guncangan kendaraan memang tidak selalu berbahaya bagi ibu hamil dan janin. Namun, sebisa mungkin hindari guncangan kendaraan yang kencang dan berlebihan saat mudik untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: 9 Makanan untuk Mabuk Perjalanan yang Bisa Meredakan Mual dan Muntah
Jika menggunakan moda transportasi darat, seperti mobil dan kereta api, pastikan Anda dan keluarga sudah mengetahui titik-titik layanan atau posko medis di rute yang hendak digunakan. Dengan begitu, Anda bisa langsung mencari dan mendapatkan pertolongan medis jika diperlukan.
Ibu hamil biasanya lebih mudah lelah, terutama saat melakukan perjalanan jauh. Oleh sebab itu, pastikan untuk merencanakan waktu untuk beristirahat dengan baik selama mudik, terutama bila dilakukan dengan mobil pribadi.
Anda disarankan untuk istirahat dengan menghentikan perjalanan setiap 2-4 jam sekali. Gunakanlah waktu tersebut untuk meregangkan tubuh dan berjalan santai guna melancarkan peredaran darah.
Jangan lupa untuk buang air kecil saat waktu istirahat. Hindari menahan buang air kecil terlebih saat sedang hamil, karena ibu hamil lebih rentan mengalami ISK.
Kotak P3K merupakan salah satu barang yang wajib dibawa saat mudik Lebaran, terutama bila Anda sedang hamil. Periksalah isi kotak P3K yang hendak Anda bawa sebelum berangkat. Pastikan isinya lengkap dan obat-obatan tidak kadaluarsa. Terakhir, jangan lupa untuk menyimpan kotak P3K di tempat yang mudah Anda jangkau, seperti di dashboard mobil atau di tas.
Melakukan perjalanan jauh bukan alasan untuk Anda melewatkan jadwal konsumsi vitamin prenatal. Anda tetap perlu mengonsumsi vitamin prenatal sesuai jadwal untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan janin.
Selain itu, bawalah selalu minyak angin, seperti minyak kayu putih, minyak chamomile, atau minyak lavender. Semua minyak jenis ini memiliki manfaat untuk mengurangi rasa mual dan enek saat perjalanan, serta mampu membuat perasaan lebih tenang.
Jika Anda termasuk orang yang mudah mengalami mabuk perjalanan, jangan lupa membawa obat antimabuk yang diperbolehkan untuk ibu hamil. Mintalah rekomendasi obat antimabuk perjalanan dari dokter kandungan Anda.
Perjalanan mudik ibu hamil bukanlah hal yang dilarang. Asalkan, Anda dan calon bayi dalam kondisi yang sehat, atau tidak terjadi komplikasi kehamilan.
Sebelum melakukan perjalanan jauh, pastikan Anda juga berolahraga secara rutin, seperti melakukan yoga prenatal, berjalan kaki, atau melakukan senam hamil, setidaknya 30 menit sehari. Tidak hanya membuat tubuh lebih sehat, olahraga rutin juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki suasana hati, mengurangi keluhan nyeri punggung, serta mendukung tumbuh kembang janin.
Selain itu, lakukan kontrol kehamilan secara rutin sesuai jadwal ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah cabang terdekat. Dengan pemeriksaan rutin, dokter bisa memantau kesehatan ibu dan janin, serta mengurangi risiko terjadinya komplikasi kehamilan, sehingga Anda dan bayi akan tetap sehat sampai waktu persalinan tiba nanti.
Baca juga: Yuk, Cari Tahu Pilihan Minuman untuk Mengatasi Mabuk Perjalanan
bu hamil boleh bepergian jauh, seperti mudik, pada trimester kedua (14-28 minggu) karena ini adalah periode kehamilan yang paling stabil. Agar lebih aman, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan sebelum Anda bepergian jauh, terutama bila memiliki kondisi medis tertentu.
Guncangan ringan saat naik mobil biasanya tidak berbahaya bagi ibu hamil karena janin terlindungi oleh cairan ketuban. Namun, guncangan berlebihan atau jalan yang sangat bergelombang dapat menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan berisiko bagi kehamilan.
Wanita hamil sebaiknya duduk di kursi penumpang depan atau belakang dengan posisi yang nyaman. Jika duduk di depan, pastikan jarak yang cukup antara perut dan dashboard untuk menghindari risiko cedera. Selain itu, gunakan sabuk pengaman dengan benar, yakni dengan tali bawah di bawah perut dan tali atas di antara payudara, tanpa menekan perut.
Referensi: