Radang Panggul, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Oleh Tim RS Pondok Indah

Senin, 24 Februari 2025

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Radang panggul (PID) adalah infeksi pada organ reproduksi wanita, termasuk rahim, serviks, tuba falopi, dan ovarium, yang dapat memicu kemandulan.

Radang Panggul, Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati

Salah satu komplikasi radang panggul adalah gangguan pada organ reproduksi wanita, baik rahim, serviks (leher rahim), tuba falopi (saluran tuba), maupun ovarium (indung telur). Kondisi ini terjadi ketika bakteri tertentu menyebar dari vagina sampai ke organ reproduksi wanita. Biasanya, bakteri berasal dari penyakit menular seksual yang tidak mendapatkan pengobatan secepat mungkin.


Apa Itu Radang Panggul?

Radang panggul adalah infeksi bakteri yang terjadi pada salah satu atau beberapa organ reproduksi wanita. Kondisi ini umumnya terjadi pada wanita berusia 18-25 tahun atau yang sudah aktif secara seksual, yang kebanyakan menerapkan perilaku seks tidak aman. Radang panggul disebabkan oleh penyebaran bakteri, yang kebanyakan merupakan penyebab terjadinya infeksi menular seksual, seperti Chlamydia Trachomatis dan Neisseria Gonorrhoeae


Infeksi pada organ reproduksi wanita ini perlu mendapatkan penanganan dan pengobatan sesegera mungkin, karena penyakit ini bisa menyebabkan timbulnya jaringan parut pada saluran tuba dan mengganggu kesuburan, sehingga mengurangi peluang wanita untuk hamil.


Gejala Radang Panggul

Sebagian wanita tidak menyadari jika sedang mengalami radang panggul. Sebab penyakit ini biasanya hanya menimbulkan gejala yang ringan atau menyerupai gejala penyakit lainnya, misalnya sakit perut bawah. Gejala baru akan terasa ketika kondisi sudah parah.


Berikut ini adalah beberapa gejala radang panggul yang umum terjadi:


Jika mengalami gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Umumnya, pengobatan radang panggul sedini mungkin bisa mencegah kerusakan yang terjadi pada organ reproduksi wanita. Dengan begitu, peluang Anda untuk cepat pulih, bahkan segera hamil pun akan semakin besar.


Baca juga: Nyeri Panggul, Tangani Nyeri dengan Tepat



Penyebab Radang Panggul

Pada dasarnya, radang panggul disebabkan oleh infeksi bakteri penyakit menular seksual, seperti Chlamydia Trachomatis dan Neisseria Gonorrhoeae. Selain bakteri, radang panggul juga bisa disebabkan oleh infeksi kuman lainnya, antara lain Mycoplasma Genitalium, Trichomonas Vaginalis, Garnella Vaginalis, atau Herpes Simplex Virus 2 (HSV-2).


Bakteri atau kuman tersebut akan masuk melalui vagina saat wanita berhubungan intim tanpa pengaman dengan pasangan seks yang terinfeksi. Kemudian bakteri menyebar mulai dari rahim, saluran tuba, sampai ovarium.


Namun, radang panggul juga bisa disebabkan oleh bakteri normal yang hidup di vagina. Bakteri ini bisa masuk ke dalam organ reproduksi akibat pemasangan IUD, tindakan kuret untuk mengatasi keguguran, operasi panggul, atau proses persalinan.


Faktor Risiko Radang Panggul

Selain karena masuknya bakteri melalui vagina saat wanita berhubungan intim tanpa pengaman, ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya radang panggul, yaitu:

  • Mengidap infeksi menular seksual, khususnya gonore atau klamidia
  • Memiliki pasangan seks lebih dari satu atau sering bergonta-ganti pasangan
  • Pernah mengidap radang panggul sebelumnya
  • Aktif secara seksual dan berusia kurang dari 25 tahun
  • Belum lama menjalani prosedur pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD
  • Pernah menjalani operasi panggul atau operasi pada organ reproduksi wanita


Baca juga: Penanganan Minimal Invasive Untuk Cedera Panggul


Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan jika mengalami gejala berikut ini:

  • Area panggul terasa sangat sakit, baik saat haid maupun tidak
  • Pendarahan di luar waktu haid atau saat berhubungan intim
  • Keputihan tidak normal dan berbau menyengat
  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Sakit saat berhubungan intim 


Diagnosis Radang Panggul

Tidak ada pemeriksaan tunggal untuk menegakkan diagnosa radang panggul. Jika Anda mengalami gejala menyerupai radang panggul, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah, khususnya jika Anda sedang melakukan program hamil. 


Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala yang Anda alami saat ini, riwayat kesehatan, serta aktivitas seksual. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, berupa panggul untuk melihat adakah pembengkakan atau nyeri tekan pada area vagina juga serviks. Dokter juga akan melakukan tes usap (swab) untuk mengambil sampel cairan pada vagina atau serviks. Tes ini bertujuan untuk mendeteksi jenis bakteri yang ada di dalam sampel.


Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang lainnya untuk memastikan diagnosis, antara lain:

  • Tes darah untuk mendeteksi adanya infeksi di dalam tubuh
  • Tes urine untuk mendeteksi infeksi saluran kemih, termasuk infeksi menular seksual
  • USG untuk mengetahui kelainan pada organ reproduksi
  • Biopsi rahim untuk mendeteksi sel-sel abnormal pada sampel jaringan rahim
  • Laparoskopi untuk melihat kondisi dalam rongga perut, terutama organ reproduksi bagian dalam


Baca juga: Kenali Operasi Penggantian Tulang Panggul dan Manfaatnya


Pengobatan Radang Panggul

Pengobatan radang panggul bertujuan untuk meringankan gejala, mengobati dan mencegah penyebaran infeksi, serta mengurangi risiko terjadinya komplikasi.


Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan radang panggul yang bisa dilakukan, yaitu:


1. Obat-obatan

Apabila radang panggul disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan obat antibiotik oral yang harus dikonsumsi selama 14 hari. Namun, sebagian pasien radang panggul mungkin masih merasakan gejala radang panggul meski sudah mengonsumsi obat antibiotik oral. Jika Anda mengalaminya, Anda perlu kembali berkonsultasi ke dokter. Mungkin dokter akan merekomendasikan pemberian obat antibiotik melalui cairan infus sehingga Anda harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari. Dokter juga mungkin akan meresepkan obat antinyeri, untuk meredakan gejala nyeri juga demam yang dialami oleh pasien.


2. Operasi

Meski jarang terjadi, pasien radang panggul mungkin membutuhkan tindakan operasi untuk mengatasi abses yang terjadi di dalam organ reproduksi. Hal ini akan dokter lakukan apabila pemberian obat antibiotik oral atau melalui cairan infus tidak dapat mengatasi infeksi yang terjadi.


Guna mempercepat proses penyembuhan dan mencegah penularan, Anda dan pasangan tidak boleh berhubungan intim selama masa pengobatan. Tidak hanya itu saja, pasangan Anda pun juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan untuk mencegah penularan radang panggul berulang di kemudian hari.


Komplikasi Radang Panggul

Radang panggul perlu mendapatkan penanganan sedini mungkin agar tidak menimbulkan komplikasi berikut ini:

  • Nyeri panggul kronis
  • Abses pada ovarium atau tuba falopi
  • Kehamilan ektopik
  • Sepsis
  • Kemandulan


Pencegahan Radang Panggul

Untuk mengurangi risiko penyakit radang panggul, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, yaitu:

  • Gunakan kondom ketika berhubungan intim
  • Tidak bergonta-ganti pasangan seksual
  • Lakukan pemeriksaan rutin untuk infeksi menular seksual, bila merupakan kelompok yang berisiko
  • Segera obati infeksi vagina jika mengalami gangguan pada organ kewanitaan, seperti keputihan berubah warna dan beraroma busuk
  • Hindari melakukan vaginal douche karena bisa mengacaukan keseimbangan bakteri baik di vagina


Penyakit radang panggul bisa disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan di RS Pondok Indah cabang terdekat ketika mengalami keluhan penyakit menyerupai gejala radang panggul.


Baca juga: Panggul Sehat Kini dan Nanti



FAQ


Radang Panggul Apakah Berbahaya?

Radang panggul, atau Pelvic Inflammatory Disease (PID), dapat menjadi kondisi yang berbahaya jika tidak diobati. Jika infeksi yang terjadi didiamkan dan menyebar, penderita dapat mengalami komplikasi serius, seperti abses, kehamilan ektopik, maupun kemandulan.


Oleh sebab itu, jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.


Apakah Radang Panggul Menyebabkan Sakit Pinggang?

Radang panggul dapat menyebabkan sakit pinggang, yang terjadi akibat penjalaran nyeri dari panggul. Selain sakit pinggang, gejala lain yang mungkin dikeluhkan adalah nyeri panggul atau perut bagian bawah, nyeri saat melakukan hubungan seksual, dan keluarnya cairan abnormal dari vagina.


Berapa Lama Radang Panggul Akan Sembuh?

Lama penyembuhan radang panggul bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan respons tubuh terhadap pengobatan. Dengan pengobatan yang tepat, gejala biasanya mulai membaik dalam beberapa hari. Namun, proses penyembuhan total bisa memakan waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.


Apakah Radang Panggul Bisa Sembuh Total?

Dengan pengobatan yang cepat dan tepat, radang panggul bisa sembuh total tanpa menyebabkan komplikasi jangka panjang. Namun, jika radang panggul terlambat diobati atau berulang, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ reproduksi, yang dapat mengakibatkan masalah kesuburan.


Apa Pantangan Radang Panggul?

Saat mengalami radang panggul, perhatikan beberapa pantangan berikut ini:

  • Hindari berhubungan seksual
  • Hindari penggunaan produk pembersih vagina yang dapat mengiritasi organ intim wanita ini
  • Hindari stres berlebih


Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut mengenai pantangan atau rekomendasi perubahan gaya hidup, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.


Referensi:

  1. Mitchell CM, Anyalechi GE, et al. Etiology and diagnosis of pelvic inflammatory disease: looking beyond gonorrhea and chlamydia. The Journal of infectious diseases. 2021. (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8365120/). Diakses pada 7 Februari 2025.
  2. Victoria State Government Better Health Channel. Pelvic inflammatory disease (PID). (https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/pelvic-inflammatory-disease-pid). Direvisi terakhir 28 Oktober 2022. Diakses pada 7 Februari 2025.
  3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sekilas Mengenai Penyakit Radang Panggul. (https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1130/sekilas-). Direvisi terakhir 5 Agustus 2022. Diakses pada 7 Februari 2025.
  4. Cleveland Clinic. Pelvic Inflammatory Disease. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9129-pelvic-inflammatory-disease-pid) . Direvisi terakhir 8 Februari 2023. Diakses pada 7 Februari 2025.
  5. Mayo Clinic. Pelvic inflammatory disease (PID). (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pelvic-inflammatory-disease/diagnosis-treatment/drc-20352600). Direvisi terakhir 30 April 2022. Diakses pada 7 Februari 2025.