Ragam pengobatan batu ginjal dapat dilakukan dengan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy, Percutaneous Nephrolithotomy dan Retrograde Intrarenal Surgery.
Batu saluran kemih adalah suatu kondisi di mana terbentuk material menyerupai batu yang berada di saluran kemih, termasuk di ginjal. Batu-batu ini terdiri dari kristal-kristal yang terbentuk dari berbagai mineral yang terdapat dalam urine.
Batu saluran kemih dapat terbentuk di ginjal, ureter (saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih), buli-buli (kandung kemih) dan uretra.
Umumnya, pasien akan datang dengan keluhan nyeri pinggang. Nyeri pinggang yang diakibatkan oleh batu saluran kemih biasanya merupakan nyeri yang hebat dan sering disertai dengan gejala penyerta lainnya seperti kencing berdarah, nyeri saat berkemih, mual muntah, keringat dingin atau demam.
Pemeriksaan fisik secara menyeluruh perlu dilakukan. Untuk konfirmasi diagnostik dilakukan pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan urine dan darah, serta pemeriksaan radiologi seperti USG atau CT-Scan.
Selanjutnya pemilihan prosedur untuk tatalaksana batu ditentukan dari ukuran, letak batu, dan kondisi umum pasien.
Jika dahulu penanganan batu ginjal dilakukan dengan melakukan pembedahan atau operasi terbuka, kini dengan perkembangan teknologi, batu ginjal dapat disembuhkan dengan tindakan non invasif (tanpa sayatan) atau minimal invasive (sayatan kecil).
ESWL merupakan tindakan favorit pasien dalam terapi batu ginjal. Teknologi ini menggunakan gelombang kejut untuk memecahkan batu dari luar tubuh tanpa sayatan. Selanjutnya, batu akan pecah menjadi halus dan akan keluar bersama urine.
ESWL diindikasikan untuk batu ginjal yang berukuran kurang dari 2 sentimeter. Angka keberhasilan ESWL berkisar 90 persen untuk batu ginjal dan batu ureter bagian atas yang berukuran hingga 1 sentimeter. ESWL dilakukan dengan setting one day care (ODC).
Setelah tindakan, pasien dapat langsung pulang tanpa harus dirawat di rumah sakit.
PCNL merupakan sebuah tindakan pembedahan minimal invasive untuk batu ginjal berukuran besar di atas 2 sentimeter. PCNL dilakukan dengan membuat sayatan +/- 1 sentimeter di pinggang sebagai akses masuk ke dalam ginjal.
Selanjutnya lewat akses tersebut dimasukkan alat berupa teropong yang disebut nefroskop ke dalam ginjal untuk mencapai batu. Batu kemudian dipecahkan dengan litotriptor atau laser menjadi pecahan-pecahan kecil agar dapat dikeluarkan dari ginjal.
Nyeri pasca tindakan minimal dan pemulihan lebih cepat dibandingkan operasi ginjal terbuka. Lama perawatan setelah PCNL tergantung pada kondisi umum pasien, kompleksitas batu, dan durasi operasi. Umumnya pasien akan dirawat selama tiga hari setelah PCNL.
Selain PCNL, batu ginjal juga dapat ditangani dengan prosedur Retrograde Intrarenal Surgery. RIRS menggunakan kabel optik fleksibel berukuran kecil yang dapat masuk ke dalam ruang-ruang di dalam ginjal secara retrograde (dari lubang kencing) tanpa sayatan.
Selanjutnya batu yang berada di dalam ginjal dipecahkan dengan laser hingga pecahan-pecahan halus. Pecahan-pecahan batu yang berukuran agak besar dan sulit keluar secara alami dapat ditarik keluar menggunakan stone basket.
Proses pemulihan tentunya lebih cepat karena tidak menggunakan sayatan. Umumnya, pasien dirawat selama satu hingga dua hari pasca tindakan. RIRS juga merupakan alternatif pada kasus-kasus batu yang keras dan gagal dipecahkan dengan ESWL. Seluruh teknologi medis untuk menangani batu ginjal ini tersedia di RS Pondok Indah Group.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan, pasien dapat mencapai kesembuhan dan menghindari komplikasi lebih lanjut.
Angka kekambuhan kasus batu ginjal cukup tinggi, berkisar 50% dalam 5 tahun. Pasca prosedur, pasien akan dianjurkan untuk minum air yang cukup dan menjaga pola makan yang sehat dengan mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kristal pembentuk batu seperti kalsium, oksalat, asam urat, fosfat, dan lainnya. Konsultasi dengan ahli gizi kadang diperlukan untuk pasien-pasien dengan kasus batu ginjal berulang.
Ya, dengan pengobatan yang tepat dan tindakan pencegahan yang sesuai, batu ginjal dapat diatasi dan pasien dapat pulih sepenuhnya. Pengobatan bervariasi mulai dari langkah konservatif seperti peningkatan asupan cairan dan perubahan diet, hingga prosedur medis seperti ESWL, ureteroskopi, atau PCNL. Pencegahan pembentukan batu baru juga sangat penting untuk memastikan kesehatan jangka panjang.
Pengobatan penyakit batu ginjal meliputi peningkatan asupan air untuk membantu meluruhkan batu, penggunaan obat-obatan pereda nyeri dan peluruh batu, serta prosedur medis seperti ESWL untuk menghancurkan batu. Jika batu terlalu besar atau menyebabkan penyumbatan, pembedahan mungkin diperlukan untuk mengangkat batu secara langsung.
Batu ginjal perlu operasi jika ukurannya besar, menyebabkan penyumbatan saluran kemih, atau menimbulkan gejala yang parah seperti nyeri hebat atau infeksi. Jika batu tidak bisa diatasi dengan obat atau prosedur non-invasif, seperti ESWL, maka operasi, seperti ureteroskopi atau pembedahan terbuka, mungkin diperlukan untuk mengangkat batu secara langsung.
Waktu operasi batu ginjal biasanya bervariasi tergantung pada ukuran dan lokasi batu serta jenis prosedur yang dilakukan, namun umumnya berkisar antara 30 menit hingga 2 jam. Prosedur minimal invasif seperti ureteroskopi biasanya lebih cepat, sedangkan operasi terbuka mungkin memerlukan waktu lebih lama.