Sindrom Mata Kering: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Oleh Tim RS Pondok Indah

Rabu, 16 Oktober 2024

RSPI Facebook linkRSPI twitter linkRSPI Linkedin link
RSPI link

Sindrom mata kering adalah kondisi di mana mata terasa kering karena lapisan air mata mengalami perubahan, baik berupa penurunan produksi maupun komposisinya.

Sindrom Mata Kering: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Secara alami, mata memproduksi air mata yang berfungsi untuk melembapkan mata dan melindungi permukaan mata dari debu maupun zat asing lain. Dengan demikian, kesehatan mata akan terjaga. Selain itu, mata juga bisa melihat dengan baik dan jelas. 


Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan berkurang, bahkan terhentinya produksi air mata. Ketika tidak memiliki cukup pelumas, mata akan terasa kering dan sakit, yang dalam dunia medis kondisi ini dikenal dengan sindrom mata kering.


Apa itu Sindrom Mata Kering?

Sindrom mata kering atau dry eye syndrome adalah kondisi di mana mata terasa sangat kering karena lapisan air mata (tear film) mengalami perubahan, baik berupa penurunan produksi maupun komposisinya.


Komposisi air mata sendiri terdiri dari air, garam, minyak, lendir, dan protein. Normalnya, air mata akan dikeluarkan ke permukaan mata saat berkedip. Tujuan dari pengeluaran air mata ini adalah untuk menjaga mata tetap lembab dan terlindungi dari benda asing, maupun kuman pemicu terjadinya penyakit mata.


Baca juga: Jangan Sepelekan Mata Merah



Gejala Sindrom Mata Kering

Selain mata kering atau terasa kurang nyaman, gejala sindrom mata kering juga dikeluhkan sebagai beberapa kondisi berikut ini:


  • Mata terasa gatal dan perih
  • Mata sangat sakit ketika digunakan untuk membaca atau menggunakan lensa kontak
  • Mata berpasir atau seperti ada yang mengganjal
  • Mata nyeri seperti terbakar dan menyengat
  • Pandangan menjadi buram dan kurang jelas
  • Mata mudah lelah
  • Mata merah
  • Mata berair atau lebih banyak lendir di dalam maupun sekitar mata
  • Lebih sensitif terhadap cahaya


Baca juga: Katarak: Penyebab, Gejala, Penanganan, dan Pencegahan


Penyebab Sindrom Mata Kering

Sindrom mata kering merupakan keluhan yang sering dikeluhkan, dan bisa dialami oleh siapa saja. Kondisi ini bisa saja terjadi karena adanya penurunan produksi air mata dan air mata lebih cepat menguap.


Beberapa kondisi yang menjadi penyebab berkurangnya produksi air mata dan menjadi penyebab sindrom mata kering, antara lain:


  • Proses penuaan, produksi air mata akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
  • Mengalami penyakit tertentu, seperti orang yang menderita rheumatoid arthritis, sindrom Sjögren, penyakit tiroid, dan lupus.
  • Kerusakan saraf mata, salah satunya karena penggunaan lensa kontak terlalu lama.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti pil KB, obat hipertensi, obat jantung, obat alergi, obat antidepresan, dan obat maag. 


Sedangkan kondisi yang mempercepat penguapan air mata dan memicu terjadinya sindrom mata kering adalah sebagai berikut ini:


  • Peradangan pada kelopak mata (blefaritis)
  • Kelainan pada kelopak mata yang masuk ke dalam (entropion) atau mengarah ke luar (ektropion)
  • Berada pada tempat dengan kelembaban udara rendah
  • Berada di lingkungan yang berasap dan berangin, termasuk penggunaan kipas angin berlebih
  • Terlalu lama menatap layar komputer atau telepon genggam
  • Membaca buku terlalu lama, terutama dengan pencahayaan yang minim
  • Kekurangan atau defisiensi vitamin A


Mengingat beragamnya penyebab mata kering, diperlukan pemeriksaan langsung oleh dokter spesialis mata untuk memastikan penyebab dan penanganan yang paling tepat untuk Anda.


Baca juga: Kenali dan Atasi Alergi pada Mata


Faktor Risiko Sindrom Mata Kering

Selain disebabkan oleh beberapa kondisi yang menyebabkan air mata lebih cepat menguap dan berkurangnya produksi air mata, sindrom mata kering juga lebih berisiko dialami oleh mereka yang memiliki beberapa faktor risiko sebagai berikut ini:


  • Berusia lebih dari 50 tahun
  • Berjenis kelamin wanita
  • Menjalani operasi mata refraksi, seperti LASIK
  • Menerapkan pola makan yang rendah vitamin A dan omega-3
  • Menggunakan lensa kontak


Baca juga: Katarak: Berbahayakah dan Bagaimana Penanganannya?



Diagnosa Mata Kering

Untuk menegakkan diagnosis sindrom mata kering, dokter spesialis mata akan melakukan beberapa pemeriksaan. Pemeriksaan visus dilakukan untuk menilai tajam penglihatan Anda, sekaligus memastikan adanya infeksi atau peradangan.


Dokter juga akan mengukur produksi air mata dengan melakukan tes Schirmer. Pemeriksaan ini dilakukan dengan meletakkan selembar kertas khusus di bawah kelopak mata untuk menyerap air mata dan mengukur produksinya selama 5 menit.


Selain itu, dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan tear break up time (TBUT) untuk mengukur seberapa lama air mata dapat bertahan di permukaan mata sebelum menguap. Hasil dari tes ini akan membantu dokter memahami komponen lapisan air mata Anda.


Baca juga: Agar Pandangan Selalu Prima


Tingkatan Mata Kering

Melalui serangkaian pemeriksaan yang dilakukan, dokter juga akan menilai derajat keparahan sindrom mata kering yang Anda alami. Sindrom mata kering dapat dibagi menjadi tiga tingkatan berdasarkan keparahannya, dengan penjelasan sebagai berikut ini:


Derajat 1 (Ringan)

Pada derajat ini, gejala yang muncul biasanya berupa mata terasa gatal, berpasir, dan perih. Penanganan pada tahap ini bisa dilakukan dengan peresepan obat tetes mata atau tetes air mata buatan.


Derajat 2 (Sedang)

Selain mata terasa gatal, berpasir, dan perih, pada tahap ini penglihatan Anda juga bisa menjadi buram. Penyebabnya bisa karena gangguan komponen air mata atau infeksi di mata.


Derajat 3 (Berat)

Pada derajat ini, gejala yang muncul sangat parah. Mata terasa sangat gatal, berpasir, dan perih, serta penglihatan menjadi buram. Pengobatan dengan obat tetes mata atau air mata buatan saja seringkali tidak cukup untuk mengatasi sindrom mata kering pada tahap ini. Akan dibutuhkan perawatan mata yang lebih intensif untuk mengatasi gejala dan mencegah kerusakan permanen pada permukaan mata.

Jika tidak ditangani, kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada permukaan mata.


Dengan memahami tingkat keparahan mata kering, Anda bisa lebih waspada terhadap gejala yang muncul dan segera mencari penanganan yang tepat. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis mata jika Anda mengalami gejala mata kering.


Baca juga: Mengenal Bintitan, Si Kecil Pengganggu Kesehatan Mata


Penanganan Sindrom Mata Kering

Mata yang kering akan terasa sangat gatal, kurang nyaman, dan mengganggu penglihatan. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, indera penglihatan bahkan bisa semakin sakit dan tidak berfungsi dengan normal.


Jangan mengucek mata saat mengalami gejala sindrom mata kering, karena justru akan makin melukai bola mata. Lebih baik, segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis mata di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat. 


Obat-Obatan untuk Sindrom Mata Kering

Setelah melakukan pemeriksaan, selanjutnya dokter akan memberikan pengobatan. Berikut ini adalah beberapa obat-obatan untuk mengatasi mata kering:


  • Obat tetes mata antibiotik, untuk mengobati infeksi mata akibat bakteri
  • Suplemen omega-3, untuk membantu meningkatkan produksi air mata secara alami
  • Salep mata, untuk melembabkan mata saat tidur di malam hari
  • Obat tetes mata yang mengandung cyclosporine, untuk mengurangi peradangan pada kornea mata
  • Obat tetes mata serum autologous, yakni tetes mata yang dibuat dari darah sendiri, untuk mengganti air mata pada kondisi mata kering parah


Tindakan Medis Lanjutan untuk Sindrom Mata Kering

Selain memberikan obat-obatan, dokter juga mungkin akan merekomendasikan tindakan medis, yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi kelenjar dalam memproduksi produksi air mata.

Berikut ini adalah beberapa contoh tindakan medis yang bisa disarankan dokter mata:


1. Thermal pulsation therapy

Terapi ini dilakukan dengan memberikan pijatan hangat pada kelopak mata untuk membantu kelenjar meibom memproduksi minyak, yang dapat melembabkan mata.


Pengobatan sindrom mata kering ini kebanyakan disarankan bagi pasien sindrom mata kering dengan komposisi air mata yang tidak normal, karena adanya gangguan pada kelenjar meibom.


2. Intense pulsed light (IPL) therapy

Terapi ini dilakukan dengan menembakkan gelombang cahaya khusus, untuk membuka sumbatan pada kelenjar meibom. Dengan demikian, kelenjar meibom akan kembali memproduksi minyak untuk melumasi permukaan mata.


3. Lensa kontak khusus

Sindrom mata kering bisa menyebabkan mata terasa sakit, meski hanya sekedar untuk berkedip saja. Kondisi ini terjadi karena kelopak mata bergesekan dengan permukaan mata yang kering dan menyebabkan iritasi. Dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan lensa kontak khusus yang berfungsi untuk melindungi dan melumasi permukaan mata.


Jadi, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis mata di Rumah Sakit Pondok Indah cabang terdekat saat mengalami gejala maupun memiliki faktor risiko terjadinya sindrom mata kering. Sebab semakin cepat ditangani, semakin cepat pula keluhan mata ini bisa teratasi.



FAQ


Apakah Sindrom Mata Kering Berbahaya?

Sindrom mata kering tidak boleh diremehkan, karena jika tidak diobati dengan cepat dan tepat bisa menyebabkan peradangan serta memicu gangguan mata lainnya, seperti abrasi pada permukaan kornea dan ulkus kornea. 


Akhirnya, komplikasi ini dapat mengganggu aktivitas, bahkan dapat membuat Anda kehilangan penglihatan.


Apakah Main HP Bisa Menyebabkan Mata Kering?

Ya, main HP terlalu lama dapat menyebabkan mata kering. Terjadinya mata kering karena menatap layar HP disebabkan oleh berkurangnya frekuensi berkedip, yang akan menurunkan produksi air mata. Kondisi ini kemudian berakibat sebagai mata yang lebih kering, tegang, dan lelah.


Untuk mencegah sindrom mata kering, Anda disarankan untuk mengistirahatkan mata setiap 20 menit dan berkedip lebih sering saat menggunakan HP maupun menatap layar komputer.


Apa yang Harus Dilakukan Jika Mata Terasa Kering?

Jika mata mulai terasa kering, gunakan tetes air mata buatan untuk melembapkan dan usahakan untuk berkedip lebih sering.


Selain itu, hindari ruangan ber-AC atau penggunaan kipas angin, serta batasi penggunaan gadget, yang dapat memperparah mata kering.


Jika keluhan tidak membaik, bahkan makin parah, jangan menunda konsultasi dengan dokter spesialis mata.


Bisakah Mata Kering Memengaruhi Kelopak Mata Anda?

Ya, sindrom mata kering dapat memengaruhi kelopak mata Anda, yakni menyebabkan peradangan pada kelopak mata (blefaritis). Komplikasi ini akan ditandai dengan terjadinya kemerahan, iritasi, dan bengkak pada kelopak mata.


Selain itu, mata kering juga bisa membuat kelopak mata terasa gatal dan berkerak.


Referensi:

  1. Nijm LM, et al. Does menopausal status affect dry eye disease treatment outcomes with OC-01 (varenicline solution) nasal spray? A Post Hoc analysis of ONSET-1 and ONSET-2 clinical trials. Ophthalmology and Therapy. 2023. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9834459/). DIakses pada 8 Oktober 2024.
  2. American Academy of Opthalmology. What Is Dry Eye? Symptoms, Causes and Treatment. (https://www.aao.org/eye-health/diseases/what-is-dry-eye). Direvisi terakhir 22 Mei 2024. Diakses pada 8 Oktober 2024.
  3. American Optometric Association. Dry eye. (https://www.aoa.org/healthy-eyes/eye-and-vision-conditions/dry-eye?sso=y). Direvisi terakhir. Diakses pada 8 Oktober 2024.
  4. Mount Sinai. Dry eye syndrome. (https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/dry-eye-syndrome). DIrevisi terakhir. Diakses pada 8 Oktober 2024.
  5. Cleveland Clinic. Dry Eye. (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24479-dry-eye). Direvisi pada 28 November 2022. Diakses pada 8 Oktober 2024.
  6. Mayo Clinic. Diseases & Conditions. Dry eyes. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-eyes/symptoms-causes/syc-20371863). Direvisi terakhir 23 September 2022. Diakses pada 8 Oktober 2024.