Cara awet muda dapat dilakukan dengan menggunakan laser ablatif dan laser non ablatif. Bagaimana prosedurnya? Simak selengkapnya di sini.
Anda tentu ingin selalu tampil dalam kondisi prima. Berbagai cara pun dilakoni untuk mencegah, menghambat, atau memperbaiki kondisi kulit yang berubah seiring bertambahnya usia. Tidak hanya kaum Hawa, kaum Adam pun semakin sadar pentingnya merawat wajah demi mengurangi tanda-tanda penuaan. Hal ini terlihat dari tingginya minat pasien untuk melakukan peremajaan kulit (skin rejuvenation).
Skin rejuvenation adalah prosedur perawatan kulit yang bertujuan untuk memperbaiki tekstur, warna, dan elastisitas kulit, mengurangi tanda-tanda penuaan seperti kerutan, garis halus, dan noda. Prosedur ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, termasuk laser, peeling kimia, dan terapi cahaya, yang merangsang regenerasi sel kulit baru dan produksi kolagen, sehingga kulit tampak lebih segar, muda, dan sehat.
Secara umum, metode yang digunakan untuk skin rejuvenation terbagi dalam dua jenis: ablatif dan non-ablatif.
Metode laser ablatif adalah treatment yang dilakukan dengan membuat perlukaan yang terlihat secara kasat mata (seperti dermabrasi, skin needling, dan penggunaan laser jenis tertentu).
Sedangkan, metode laser non-ablatif ialah treatment tanpa perlukaan sehingga tidak ada downtime setelah treatment. Metode non-ablatif ini sering disebut juga lunch treatment karena pasien dapat melakukannya saat jam makan siang lalu kembali melakukannya aktivitasnya. Bahkan, karena tidak adanya perlukaan, orang lain pun tidak akan menyadari bahwa pasien tengah menjalani treatment tersebut. Beberapa treatment yang termasuk metode ini adalah mikrodermabrasi, peeling, dan yang sedang naik daun adalah laser photorejuvenation.
Mulai dikenal masyarakat Indonesia pada beberapa tahun belakangan ini, laser photorejuvenation menggunakan laser Nd-YAG yang termasuk laser crystal base yang memiliki banyak kegunaan. Penggunaan laser Nd-YAG untuk meremajakan kulit akan memberikan efek mencerahkan, mengecilkan pori, dan efek tightening ringan. Laser Nd-YAG juga dapat digunakan untuk berbagai kelainan lain misalnya kemerahan pasca perawatan jerawat, menghilangkan pembuluh darah kecil, menghilangkan tato dan pigmen, hingga hair removal.
Hasil yang maksimal dalam perawatan wajah akan didapatkan melalui proses yang bertahap dan berkelanjutan. Sebelum melakukan tindakan laser, Anda harus melakukan skin priming. Tahap ini bisa dilakukan dengan penggunaan beberapa krim yang telah diresepkan oleh dokter (selama dua hingga enam minggu).
Skin priming sangat penting guna mempersiapkan kulit untuk menerima energi laser dan mengurangi risiko efek samping (setelah tindakan laser). Treatment ini dapat diulang dengan jeda waktu dua hingga empat minggu.
Hasil yang maksimal dapat Anda rasakan dengan pengerjaan rutin selama empat hingga enam kali tindakan. Namun, untuk mendapatkan hasil maksimal, terapi maintenance tetap diperlukan 3-4 kali dalam satu tahun.
Perawatan skin rejuvenation disarankan dimulai sejak usia 25-30 tahun yaitu saat kita mulai memasuki periode awal aging. Perawatan yang berkesinambungan diperlukan untuk mengimbangi proses penuaan.
Bertambahnya usia bukan menjadi halangan untuk selalu tampil menarik, bukan?
Laser wajah bermanfaat untuk meremajakan kulit, mengurangi kerutan, menghilangkan noda atau bekas jerawat, serta meratakan warna kulit. Prosedur ini merangsang kolagen sehingga kulit tampak lebih kencang dan halus.
Hasil laser wajah biasanya mulai terlihat setelah 1-2 kali perawatan, tetapi hasil optimal biasanya didapat setelah 3-5 sesi, tergantung kondisi kulit Anda.
Hasil laser wajah tidak permanen karena kulit terus menua dan terpapar faktor lingkungan. Namun, hasilnya bisa bertahan lama dengan perawatan rutin dan pola hidup sehat.
Efek samping laser wajah bisa berupa kemerahan, bengkak, kulit kering, atau sedikit perih sementara. Biasanya, efek ini hilang dalam beberapa hari.