Infeksi saluran kemih pada wanita disebabkan adanya bakteri yang masuk ke saluran kemih dan berkembang di dalam kandung kemih. Simak penanganannya di sini!
Penyakit infeksi saluran kemih atau urinary tract infections memang bisa saja dialai oleh siapa pun, tidak memandang usia maupun jenis kelamin. Namun, wanita memang lebih berisiko mengalami kondisi ini.
Mari cari tahu mengapa infeksi saluran kemih lebih sering menyerang wanita dan bagaimana cara mengatasinya.
Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau urinary tract infection terjadi ketika ada bakteri yang masuk ke dalam traktus urinarius melalui uretra dan kemudian berkembang biak dalam kandung kemih. Meskipun sistem berkemih telah didesain untuk menghambat masuknya bakteri, terkadang mekanisme pertahanan tersebut gagal. Hal ini dapat terjadi pada saat kondisi tubuh Anda sedang tidak fit.
Akibatnya, terjadi infeksi di saluran kemih yang memunculkan beberapa keluhan, meliputi desakan (urgency) untuk kencing, nyeri saat kencing, sering kencing, urin keruh, darah pada urine atau urine kemerahan, berbau, dan nyeri panggul.
Menurut data 2018, ISK adalah infeksi kedua terbanyak yang dialami masyarakat di Indonesia, setelah infeksi saluran pernapasan. Jumlahnya mencapai 8,3 juta per tahun.
Baca juga: Gangguan Berkemih pada Geriatri
Berdasarkan bagian yang terinfeksi, ISK dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut ini:
Jenis ISK yang paling umum terjadi dan ditandai dengan peradangan pada kandung kemih.
Jenis ISK yang terjadi pada ginjal dan biasanya disertai rasa nyeri. Seringkali disebabkan infeksi bakteri dari kandung kemih (sistisis) yang naik dan menyebar ke salah satu atau kedua ginjal.
Jenis ISK yang menyebabkan terjadinya peradangan pada uretra dan biasanya ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar saat berkemih.
Baca juga: Waspadai Keputihan Tidak Normal dan Tangani Sedini Mungkin
Secara umum, penyebab infeksi saluran kemih pada wanita adalah masuknya bakteri ke dalam saluran kemih melalui uretra dan kemudian berkembang di kandung kemih. Bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih pada wanita adalah Escherichia coli (E. coli).Selain bakteri, penyebab ISK juga dapat dipicu oleh gangguan pada ginjal, seperti batu ginjal.
Infeksi saluran kemih lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Biasanya wanita mengalami lebih dari satu kali infeksi seumur hidupnya. Kondisi yang menginfeksi organ berkemih wanita ini bisa terjadi karena beberapa faktor risiko. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko infeksi saluran kemih pada wanita:
Wanita memiliki uretra yang lebih pendek daripada pria, yang membuat jarak yang ditempuh bakteri untuk mencapai kandung kemih lebih pendek.
Wanita yang mengidap diabetes memiliki sistem kekebalan tubuh yang cenderung lebih lemah dan kelebihan kandungan gula dalam urine juga meningkatkan risiko terjadinya ISK.
Wanita yang aktif secara seksual cenderung untuk mengalami ISK lebih sering daripada wanita yang tidak aktif secara seksual.
Diafragma dan bahan spermisida meningkatkan kemungkinan terjadinya ISK.
Penurunan kadar hormon estrogen akan menyebabkan perubahan di saluran kencing sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Terjadinya pelebaran ureter dan peningkatan kapasitas kandung kemih menyebabkan urine stasis dan mengalir kembali dari kandung kemih ke saluran kemih atas
Selain beberapa faktor risiko infeksi saluran kemih pada wanita di atas, penggunaan sabun pembersih vagina, kurang maksimal dalam menjaga kebersihan organ intim, kebiasaan menahan kencing, maupun kebiasaan membasuh organ intim yang salah, juga bisa menjadi penyebab terjadinya ISK.
Baca juga: Batu Ginjal Masalah Utama Saluran Kencing
Gejala infeksi saluran kemih yang paling sering dirasakan mencakup:
Bila Anda mengalami gejala-gejala ISK, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter, khususnya dokter spesialis urologi. Dokter akan menegakkan diagnosis setelah melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan penunjang, guna memberikan terapi yang tepat.
Baca juga: Nyeri Haid: Kenali yang Normal dan Tidak Normal
Pengobatan infeksi saluran kemih umumnya dilakukan dengan pemberian antibiotik pada pasien. Namun, pemeriksaan akan terlebih dahulu dilakukan oleh dokter agar jenis antibiotik yang diresepkan sesuai dengan kondisi pasien.
Di era yang serba mudah seperti sekarang ini, tidak sedikit masyarakat yang datang ke apotek bila mengalami suatu keluhan penyakit. Tidak jarang pihak apotek memberikan obat-obatan bahkan jenis antibiotik.
Perilaku seperti ini dapat membahayakan dan dapat menyebabkan terjadinya resistensi obat-obat antibiotik. Maka itu, apabila Anda mengalami infeksi saluran kemih, segeralah berobat ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Antibiotik pun tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan karena berpotensi menyebabkan resistensi obat. Jadi, pasien harus menghabiskan antibiotik yang diresepkan hingga tuntas, meskipun gejala yang dialami sudah membaik.
Baca juga: Jangan Sampai Saluran Kemih Terinfeksi
Bila diatasi dengan baik, ISK jarang menyebabkan komplikasi. Namun, bila tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi berupa:
Baca juga: Gula Terjaga, Ginjal Prima
Anda dapat mengurangi risiko terjadinya ISK dengan cara berikut:
Infeksi saluran kemih pada wanita bisa menjadi kondisi yang berbahaya apabila tidak ditangani dengan tepat. Jika infeksi menyebar ke ginjal, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal. Oleh karena itu, berkonsultasilah dengan dokter spesialis urologi apabila Anda mengalami ISK untuk mencegah kondisi yang lebih parah.
Infeksi saluran kemih (ISK) tidak memerlukan operasi dalam proses pengobatannya. Pada umumnya, ISK bisa diobati dengan antibiotik dan perawatan sederhana. Namun, jika infeksi berulang atau disebabkan oleh masalah struktural, seperti batu ginjal atau penyumbatan, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan medis lanjutan.
Anyang-anyangan yang tidak sembuh-sembuh bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK) yang belum tertangani dengan baik, kebersihan yang kurang, atau kebiasaan menahan buang air kecil. Faktor lain seperti kurang minum air, penggunaan produk pembersih yang mengiritasi, atau resistensi bakteri terhadap antibiotik juga dapat memperburuk kondisi.
Ayo, lakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik untuk mencegah Infeksi Saluran Kemih (ISK). Bila terdapat keluhan, segera konsultasikan pada dokter spesialis bedah urologi di RS Pondok Indah untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Selain mendapatkan penanganan, dokter juga bisa memberikan saran, termasuk saran pilihan makan, aktivitas, maupun pantangan, yang sesuai dengan kondisi Anda.