Ciri-ciri bayi bingung puting ditunjukkan dengan mulut tidak mau membuka lebar, bayi rewel dan mudah marah. Kenali tanda-tanda dan cara mengatasinya!
Bingung puting merupakan salah satu masalah yang mungkin ditemui pada saat menyusui. Bingung puting pada bayi ditandai dengan penolakan atau kesulitan menyusu langsung dari payudara. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat menghambat proses menyusu dan juga perkembangan si Kecil.
Bila tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi mengganggu rencana pemberian ASI eksklusif pada bayi. Jadi, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasi bingung puting pada bayi?
Bingung puting merupakan tindakan penolakan bayi untuk menyusu pada payudara karena ia kesulitan untuk melekat dan menghisap payudara. Ini terjadi karena bayi sudah dikenalkan dengan media menyusu lain seperti dot atau empeng.
Kondisi ini sering ditemui sampai bayi berusia 5 minggu walaupun pada beberapa kasus masih bisa ditemui sampai bayi berusia 5 bulan.
Baca juga: Manfaat Menyusui untuk Si Kecil dan Kesehatan Ibu
Mekanisme bayi menyusu pada puting payudara berbeda dengan kondisi vakum (kedap udara) di dalam mulut bayi pada saat memompa ASI, yang dilanjutkan dengan gerakan menelan. Saat bayi berhenti menghisap dan memompa, aliran ASI berhenti.
Saat menyusu dengan dot, gaya gravitasi bumi membuat aliran susu lebih mudah didapat. Bayi tidak perlu membuka mulut lebar saat memasukkan dot, dan dot tidak perlu masuk jauh ke dalam mulut bayi. Bayi menggunakan kedua bibirnya untuk menghisap.
Lidah berada di depan dot, bergerak maju mundur menutup lubang dot yang berfungsi untuk menghentikan aliran susu saat alirannya terlalu deras. Susu tetap mengalir baik saat bayi menghisap atau tidak menghisap.
Saat bayi menyusu pada ibu dengan mekanisme menghisap dari dot, puting payudara ibu akan mengalami trauma dan lama kelamaan aliran ASI akan terasa kurang deras. Bayi sulit melekat dan menghisap, sehingga pengosongan payudara tidak sempurna dan bisa menyebabkan payudara bengkak, berlanjut menjadi mastitis dan akhirnya timbul abses.
Produksi ASI lama kelamaan akan berkurang sehingga bayi menolak untuk menyusu ke payudara ibu.
Minum dengan botol lebih bersifat pasif tergantung dari kemiringan botol susu, besarnya lubang dan ketebalan karet dot. Tidak perlu membuka mulut lebar, aliran susu lebih mudah didapat, dan bayi menggunakan kedua bibirnya untuk menghisap.
Dot tidak perlu masuk sampai ke arah langit-langit mulut, susu sudah bisa masuk mulut dengan mudah walaupun bayi tidak menghisap secara efektif. Aliran susu akan mudah keluar dan ini memudahkan bayi tersedak.
Tampaknya bayi lebih mudah minum dengan dot, tetapi penelitian membuktikan, menyusu dari botol susu memerlukan energi yang lebih banyak untuk menahan agar bayi jangan sampai tersedak.
Baca juga: Menyusui atau Tidak? Yuk, Kenali Kondisi Khususnya
Bayi bingung puting bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Penggunaan dot atau botol sebelum menyusui dari payudara benar-benar mapan.
Bayi harus menggunakan teknik yang berbeda untuk menyusu dari botol dan payudara.
Bayi yang memiliki masalah seperti tongue-tie atau kondisi medis lain mungkin lebih rentan mengalami bingung puting.
Bayi yang mengalami kondisi ini memerlukan perhatian khusus dan strategi untuk membantu mereka mengatasi kesulitan menyusu.
Baca juga: Mengetahui Penyebab ASI Tidak Lancar dan Cara Mengatasinya
Ciri-ciri bayi sedang bingung puting yakni:
Empeng akan mengganggu proses menghisap bayi. Bayi terbiasa mendapat comfort sucking melalui empeng. Hal ini akan mengganggu proses pelekatan bayi pada payudara ibu.
Empeng maupun dot dapat mengganggu pertumbuhan rongga mulut dan langit-langit mulut, meningkatkan risiko tersedak, mengganggu pertumbuhan gigi, meningkatkan risiko terkena infeksi telinga, menyebabkan ketergantungan bayi pada empeng, dan risiko alergi terhadap bahan dot akan meningkat.
Baca juga: 15 Makanan Sehat Untuk Ibu Menyusui Agar ASI Berkualitas
Saat bayi sudah terlanjur mengalami bingung puting karena pemberian botol susu, ibu tidak perlu panik dan khawatir berlebihan. Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk menangani bingung puting pada bayi:
Jangan pernah menyerah untuk mencoba menyusui bayi. Coba terus menerus karena bayi akan belajar bagaimana menyusu yang benar. Lama kelamaan bayi akan terbiasa lagi menyusu langsung pada payudara.
Baca juga: Inisiasi Menyusu Dini Demi Suksesnya ASI Eksklusif
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi bayi bingung puting.
Susui bayi dengan posisi yang tepat agar. Pastikan posisi dan perlekatan bayi saat menyusu benar. Kepala bayi harus sejajar dengan payudara, dan mulutnya harus mencakup lebih banyak areola, bukan hanya puting.
Lakukan kontak kulit ke kulit sesering mungkin untuk mendorong bayi kembali menyusu dari payudara.
Jika memungkinkan, hentikan penggunaan dot dan botol sementara waktu untuk membantu bayi beradaptasi kembali dengan menyusu dari payudara.
Jika bayi memerlukan suplementasi, pertimbangkan penggunaan sendok, cangkir, atau alat bantu laktasi yang memungkinkan bayi tetap menyusu dari payudara.
Metode ini melibatkan pemberian susu melalui jari yang dipasang dengan tabung kecil, membantu bayi belajar mengisap dengan benar sebelum kembali ke payudara.
Menggunakan cangkir kecil untuk memberikan susu kepada bayi dapat membantu menghindari bingung puting.
Meskipun Anda khawatir, jangan sampai kehilangan kesabaran saat bayi menolak menyusu. Hindari memaksa bayi untuk menyusu dari payudara. Cobalah pendekatan yang lembut dan penuh kesabaran.
Cobalah menyusui bayi ketika ia dalam keadaan tenang dan tidak terlalu lapar, seperti saat baru bangun tidur.
Jika masalah berlanjut, segera konsultasikan dengan konselor laktasi atau dokter spesialis untuk mendapatkan bimbingan dan solusi yang tepat.
Baca juga: Nutrisi Ibu Menyusui untuk ASI yang Berlimpah dan Berkualitas
Agar proses menyusui berjalan lancar, mari perhatikan berbagai tips berikut untuk mencegah bingung puting terjadi:
Bingung puting bisa sembuh dengan penanganan yang tepat. Biasanya, bayi perlu waktu untuk beradaptasi kembali dengan puting ibu setelah terbiasa dengan dot atau botol susu. Cobalah untuk sering menyusui langsung dan hindari penggunaan dot sementara waktu. Konsultasikan dengan konselor laktasi untuk tips dan dukungan lebih lanjut.
Bayi bisa mengalami bingung puting saat mereka mulai mengenal botol susu atau empeng. Biasanya, bingung puting terjadi pada bayi usia 3-6 minggu, tetapi bisa berlanjut hingga sekitar 3-5 bulan. Tapi, jangan khawatir, dengan kesabaran dan konsistensi, sebagian besar bayi akan kembali menyusu dengan baik dari payudara.
Bayi sering melepas puting saat menyusu bisa terjadi karena banyak faktor, seperti aliran ASI terlalu deras, bayi merasa kenyang, posisi kurang nyaman, atau ingin bernapas sejenak. Pastikan posisi menyusui nyaman dan perhatikan tanda-tanda bayi lapar atau kenyang. Jika masalah berlanjut, konsultasikan dengan konselor laktasi untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan.
Supaya tidak berlarut-larut dan mengganggu rencana pemberian ASI pada si Kecil, rencanakan janji temu dengan dokter spesialis konselor laktasi di RS Pondok Indah guna mengatasi kondisi bayi bingung puting, maupun keluhan yang menyertainya. Selain mendapatkan penanganan, dokter juga bisa memberikan saran, termasuk saran pilihan makan/pilihan aktivitas/pantangan, sesuai dengan kondisi Anda.