Cara mencegah cedera olahraga meliputi pemanasan, melakukan variasi gerakan, berolahraga sesuai kemampuan, hingga pemulihan istirahat yang cukup. Simak selengkapnya!
Cedera merupakan kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh yang disebabkan adanya trauma/tekanan fisik, maupun kimiawi. Cedera dapat terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas fisik maupun olahraga, baik itu olahraga kompetitif, maupun rekreasional.
Apabila tidak ditangani dengan cepat dan benar, cedera berisiko mengakibatkan gangguan atau keterbatasan fisik. Hal ini tentunya akan sangat berdampak bagi mereka yang senang berolahraga atau bahkan berkarier di bidang olahraga.
Cedera olahraga adalah kerusakan pada bagian tubuh yang terjadi karena olahraga, baik pada pergelangan tangan atau pergelangan kaki, bahu, lutut, maupun otot paha (termasuk hamstring). Tidak hanya pada atlet profesional, cedera olahraga dapat terjadi pada siapa saja, termasuk anak kecil hingga orang dewasa yang melakukan aktivitas fisik.
Ada berbagai macam jenis cedera olahraga yang dapat terjadi. Biasanya, jenis olahraga yang berbeda dapat menyebabkan jenis cedera yang berbeda pula. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Baca juga: Keseleo yang Tidak Kunjung Sembuh
Terdapat beragam risiko cedera olahraga, antara lain faktor internal seperti kurangnya kebugaran, adanya kelainan anatomi, memiliki riwayat kesehatan dan cedera sebelumnya, serta faktor psikologis seperti motivasi dan sikap kompetitif.
Selain itu, faktor lain yang dapat memengaruhi risiko terjadinya cedera adalah jenis olahraga, yang biasanya akan melibatkan benturan pada olahraga kontak. Adanya kepatuhan dan kesesuaian dalam menggunakan pelindung diri saat berolahraga, juga bisa menyebabkan terjadinya cedera. Faktor alam, seperti cuaca lingkungan panas dan kelembapan yang tinggi juga bisa memicu terjadinya cedera.
Faktor lain yang tidak dapat diabaikan adalah cedera akibat situasi saat bertanding, misalnya provokasi lawan dan skor yang sangat ketat.
Baca juga: Cara Penanganan Cedera Bulu Tangkis
Bukan hanya kesiapan fisik, teknik atau peralatan yang tidak sesuai dapat menjadi faktor yang menyebabkan cedera. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan.
Baca juga: Cedera Ligamen Lutut, Cepat Kenali dan Tangani
Meskipun telah melakukan berbagai upaya pencegahan, cedera olahraga tetap bisa terjadi. Semakin cepat penanganan diberikan untuk kasus cedera olahraga, akan cepat waktu pemulihannya.
Oleh sebab itu, Anda harus paham metode RICE yang bisa Anda lakukan secara mandiri di rumah. Berikut ini adalah penjelasannya:
Selain itu penggunaan obat-obatan anti nyeri yang bisa dibeli bebas juga diperbolehkan untuk meredakan nyeri yang parah. Namun, jangan menunda ke dokter jika cedera olahraga tidak kunjung membaik dalam 3 hari, atau jika Anda ingin mendapatkan penanganan terbaik.
Baca juga: Getting Back On Track: Mengatasi Cedera Olahraga Pada Kaki
Faktor yang mempengaruhi risiko cedera olahraga meliputi teknik olahraga yang keliru, intensitas latihan berlebihan, kurangnya pemanasan, kelelahan, serta kurangnya fleksibilitas dan kekuatan otot. Selain itu, menggunakan pakaian, sepatu, dan perlengkapan olahraga yang tidak tepat juga dapat meningkatkan risiko terjadinya cedera.
Untuk menjaga kesehatan otot agar terhindar dari cedera, pastikan Anda melakukan pemanasan sebelum olahraga dan latihan kekuatan untuk memperkuat otot. Selain itu, jaga juga postur tubuh selama beraktivitas, istirahat yang cukup, dan konsumsi makanan kaya protein serta nutrisi yang mendukung kesehatan otot.
Untuk menjaga kesehatan otot, lakukan olahraga yang melatih kekuatan otot, seperti angkat beban, dan latihan fleksibilitas, seperti yoga, secara rutin. Jangan lupa juga untuk beristirahat dengan cukup agar otot bisa pulih. Selain itu, melakukan pemanasan dan pendinginan yang benar juga berperan penting dalam mencegah cedera olahraga.
Prinsip penanganan cedera olahraga mengikuti metode RICE: Rest (istirahat), Ice (kompres es), Compression (balut area cedera), dan Elevation (tinggikan bagian yang cedera). Langkah ini membantu mengurangi peradangan, rasa sakit, dan mempercepat pemulihan.
Sekian informasi mengenai pencegahan dan penanganan cedera olahraga. Kunci utama pencegahan cedera olahraga adalah menyesuaikan jenis olahraga dengan kondisi Anda dan mempersiapkan diri dengan baik.
Apabila Anda tetap mengalami cedera olahraga dan penanganan mandiri dirasa tidak meringankan gejala, Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter spesialis kedokteran olahraga. Sebab, bisa saja keluhan yang sedang terjadi memerlukan penanganan medis, yang bila tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan kerusakan permanen, bahkan membatasi gerak Anda.
Sport Medicine, Injury & Recovery Center (SMIRC) RS Pondok Indah - Bintaro Jaya merupakan pilihan yang tepat bagi Anda untuk menyembuhkan cedera otot yang terjadi. Tidak hanya mendapat penanganan dari dokter spesialis kedokteran olahraga yang kompeten, tenaga kesehatan di SMIRC juga sudah terlatih untuk mengoptimalkan proses pemulihan, sesuai dengan kondisi kebugaran dan kebutuhan Anda.